Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Nyaman Berada di Antara Sesama Wartawan

Kompas.com - 27/09/2011, 03:07 WIB

ST Sularto

Hari Selasa, 27 September 2011, ini, Pemimpin Umum Kompas Jakob Oetama merayakan ulang tahun ke-80. Delapan dasawarsa adalah angka yang penting. Itu sebabnya peringatan ulang tahunnya dilakukan secara istimewa.

Dalam peringatan ulang tahunnya yang ke-80 hari ini, diterbitkan buku Syukur Tiada Akhir, yang isinya menyampaikan pesan pergulatan tentang pekerjaan wartawan dan pergulatan tiada henti seorang Jakob Oetama.

Emil Salim, satu dari sedikit orang yang dapat melampaui usia 80 tahun dalam keadaan tetap sehat, mengatakan, ”Hidup dimulai pada usia 80 tahun.” Emil Salim secara sengaja memelesetkan kata-kata bijak, yang menyebutkan, ”Hidup dimulai pada usia 40 tahun.”

Hal itu sah-sah saja mengingat Emil Salim dan Jakob Oetama telah memasuki periode kedua kehidupannya. Itu jika mengacu pada kata-kata bijak, ”hidup dimulai pada usia 40 tahun”.

Jakob Oetama mendirikan harian Kompas dan Kompas Gramedia bersama dengan PK Ojong, yang dipanggil Tuhan secara mendadak tanggal 31 Mei 1980. Jakob bukan hanya sekadar seorang wartawan, melainkan juga pemimpin beberapa perusahaan di bawah payung Kompas Gramedia.

Adakah kiat-kiat khusus? ”Bekerja keras dan bekerja bersama, sinergik,” kata Jakob, sosok yang merasa lebih nyaman berada di antara sesama wartawan daripada sesama pengusaha. Lewat bekerja sinergik, dikembangkan kelebihan yang lain, diminimalisasi kekurangannya. Bagi Jakob, bekerja tidak lagi sekadar profesi atau karier, tetapi panggilan. Karena itu, bekerja tuntas merupakan keasyikan. Ora et labora (berdoa dan bekerja) menjadi riil.

Ada kiat lain? Manusia menjadi fokus perhatian. Keindahan alam diangkat ke media, cetak, televisi, maupun digital, menjadi berarti saat ditempatkan dalam konteks manusia. Manusia justru memperoleh tantangan dan di sana terletak fungsi idealistis industri media selain fungsi bisnis.

Kemanusiaan yang beriman bagi Jakob menjadi riil aktual ketika ditempatkan dalam konteks kehidupan. Yang mempersatukan adalah kemanusiaan, sementara iman yang dilembagakan dalam agama menjadi urusan masing-masing. Di sana terletak makna Bhinneka Tunggal Ika, representasi Indonesia.

Selalu resah

Jakob lahir di Jowahan Borobudur, anak seorang guru sekolah rakyat, bercita-cita jadi pastor, keluar beralih jadi guru, dan kemudian wartawan/pengusaha.

Jakob Oetama menapaki karier wartawan mulai dari redaktur di majalah Penabur, bersama Ojong mendirikan majalah Intisari tahun 1963 dan Kompas tahun 1965, disusul unit-unit usaha lain. Jakob tidak pernah selesai merasa resah. Selalu menggugat, jati diri profesi jurnalistik, jati diri seorang yang selalu mendialogkan dogma agama dalam kehidupan konkret.

Selalu menggoyang-goyangkan diri agar tidak merasa mapan, tidak merasa miskin di antara orang kaya, tidak merasa kaya di antara orang miskin, membuat Jakob senantiasa tidak pernah lelah berpikir. Tidak tentang dan untuk kepentingan diri dan keluarganya, untuk kelompok usahanya, tetapi juga untuk kemajuan negara ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

Whats New
Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Whats New
Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Whats New
Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Whats New
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Whats New
Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Work Smart
IHSG Melaju Positif, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.238

IHSG Melaju Positif, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.238

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Juni 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Juni 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Rincian Harga Emas Antam Hari Ini Senin 3 Juni 2024, Turun Rp 1.000

Rincian Harga Emas Antam Hari Ini Senin 3 Juni 2024, Turun Rp 1.000

Spend Smart
Lowongan Kerja Adaro Minerals untuk S1, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja Adaro Minerals untuk S1, Ini Posisi dan Persyaratannya

Work Smart
Sampoerna Kembali Dinobatkan sebagai LinkedIn Top Companies di Indonesia

Sampoerna Kembali Dinobatkan sebagai LinkedIn Top Companies di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com