Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aneh Bentuk Bijinya, Kopi Lanang Mantap Harganya

Kompas.com - 28/09/2011, 13:42 WIB

KOMPAS.com - Pamor kopi lanang memang belum setenar kopi luwak. Citarasanya yang tak kalah nikmat dibandingkan dengan kopi luwak memicu kenaikan permintaan kopi berbahan biji kopi berbentuk aneh ini. Tak heran harga kopi lanang terus melambung.

Dulu kopi luwak mungkin menjadi satu-satunya kopi khas Indonesia yang dibanggakan negeri ini. Tapi, selain kopi yang diproses melalui saluran pencernaan luwak (musang) ini, diam-diam masih ada kopi khas lain yang juga berkualitas. Namanya kopi lanang atau peaberry coffee. Sayang, belum banyak orang tahu jenis kopi ini.

Kopi ini disebut lanang lantaran bentuk bijinya berbeda dengan kopi pada umumnya. Lanang berarti laki-laki dalam bahasa Jawa. Disebut demikian karena bentuk biji kopi ini tunggal dan bulat, tidak terbelah seperti bentuk biji kopi pada umumnya. Meski demikian, sebenarnya kopi ini bukan varietas baru. Kopi lanang bisa dihasilkan oleh pohon kopi jenis robusta maupun arabika yang pada umumnya ditanam petani di Indonesia.

Menurut John M. Sianturi, pemilik CV Sukses Tani di Sidikalang, Sumatra Utara, salah satu produsen kopi, permintaan kopi lanang mulai muncul sejak tiga tahun silam. Sebagian besar berasal dari beberapa kota besar dan pusat wisata. Meski belum sebanyak kopi luwak, permintaan kopi lanang kian meningkat. Sayang dia hanya mampu menghasilkan sekitar 300 kilogram (kg) kopi lanang, padahal permintaan yang masuk bisa tiga kali lipatnya.

Permintaan kopi lanang yang tinggi bukan lantaran harganya murah, lo. Asal tahu saja, harga jual kopi lanang di pasar hampir setara dengan kopi luwak. John mengaku menjual kopi lanang seharga Rp 140.000–Rp 150.000 per kg. Bandingkan dengan harga kopi biasa (arabika atau robusta) yang dijual sekitar Rp 100.000 per kg. Bahkan, di Bali, harga jual kopi lanang jauh lebih mahal. Menurut Wirawan Tjahjadi, pemilik PT Putra Bhineka Perkasa, produsen kopi di Bali, harga jual kopi lanang bisa mencapai Rp 250.000 per kg.

Di Pulau Dewata, permintaan kopi lanang memang cukup banyak. John mengaku banyak memasok kopi lanang Sidikalang ke beberapa pembeli di Pulau Bali. Biasanya, peminatnya adalah usaha yang berkaitan dengan wisatawan asing (wisman). Sejauh ini, banyak wisman dari Korea Selatan dan Taiwan yang kebetulan sedang ke Bali, mencari kopi lanang sebagai buah tangan ketika kembali ke negara asalnya.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan pasar lokal. Peminat kopi lanang di pasar lokal memang belum banyak. Maklum, jenis kopi ini belum terlalu dikenal. Wirawan bilang, baru sebagian dari masyarakat di Pulau Jawa mengetahui adanya kopi lanang. Itu pun sebatas dari kalangan para penggemar kopi.

Nah, para penggemar kopi dari luar negeri yang jauh lebih paham akan citarasa kopi lebih mengenal jenis kopi ini. Mereka bahkan rela membeli dengan harga mahal untuk mendapatkan citarasa tertinggi. Menurut John, kopi lanang cukup banyak penggemar lantaran rasanya mirip dengan kopi luwak.

Selain sarat dengan kandungan kafein, yakni sekitar 2,1 persen, banyak orang yakin kopi lanang berkhasiat menambah vitalitas kaum pria. Namun, hingga saat ini memang belum ada penelitian yang sudah membuktikan klaim tersebut.

Karena kelebihan yang dimiliki oleh kopi lanang ini, permintaan jenis kopi ini terus meningkat. John bilang, permintaan dari Bali masih sangat tinggi. “Sebenarnya, berapa pun kami mampu produksi pasti akan ditampung,” ujarnya.

Wirawan menambahkan, harga jual kopi lanang yang sedemikian tinggi bukan menjadi halangan bagi para konsumen. John mengaku sampai kewalahan memenuhinya. “Permintaannya sampai satu ton per bulan. Tetapi, kami belum sanggup memenuhi,” ujarnya.

Permintaan ini baru datang dari wisatawan, belum dari kedai-kedai kopi premium yang kini menjamur di beberapa kota besar, seperti Jakarta.

Produksi minim

Selama empat bulan terakhir, Wirawan mengaku hanya mendapatkan pasokan sebanyak 250 kg sebulan. Pasokan sesedikit ini sudah mencakup hasil panen di perkebunan kopinya di daerah Kintamani, Bali, dan kiriman dari beberapa petani di Sumatra Utara. John juga menuturkan pengalaman serupa. Produksi kopi lanang dari kebun kopinya hanya sebanyak 300 kg sebulan.

Volume produksi kopi lanang yang sangat minim ini memang cukup beralasan. Kopi lanang bukan dihasilkan oleh budidaya biasa. Layaknya perlakuan pada kopi luwak yang harus spesifik, kopi ini sebenarnya tak bisa dibudidayakan secara khusus.

Kopi lanang sebenarnya hasil sortiran kopi biasa saat panen. Kalau Anda berminat membudidayakan pohon kopi yang bisa menghasilkan biji kopi lanang, ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Pertama, lokasi penanaman harus berada di ketinggian minimal 1.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Daerah dingin, menurut John, akan menghasilkan biji kopi terbaik. Padahal, tidak semua petani kopi memiliki lahan di ketinggian tersebut.

Syarat kedua, petani harus mengurangi serangga penyerbuk. Ini bertujuan agar bunga kopi mengalami stres sehingga menghasilkan biji kopi yang tidak normal. Tapi, kata John, cara budidaya ini belum banyak dilakukan lantaran berisiko merugikan petani yang berharap panen kopi normal.

Ketiga, kopi lanang biasanya banyak dihasilkan dari pohon kopi tua. Sayangnya, pohon kopi yang sudah tua sering ditebang karena dianggap tidak menghasilkan biji kopi terbaik. Padahal, menurut John, pada saat berusia 10 tahun, pohon kopi tersebut berpeluang menghasilkan biji kopi lanang terbaik. Sebab, bunga kopi di pohon kopi tua sering tidak mendapatkan penyerbukan yang sempurna. Akibatnya, lebih mungkin akan berbentuk banyak biji kopi lanang.

Karena itu, John menyarankan, para petani yang di kebunnya terdapat pohon kopi berumur tua mempertahankan pohon tersebut. “Justru itu akan memberi nilai tambah pada petani,” ungkapnya. Meski hasil kopi tidak banyak, nilai jualnya malah mungkin jauh lebih tinggi ketimbang kopi biasa. (Feri Kristianto, Avanty Nurdiana/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com