Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freeport Tak Tepati Janji, Picu Bentrokan

Kompas.com - 10/10/2011, 16:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bentrok berdarah di area pertambangan Freeport, di Timika, Papua, Senin (10/10/2011) pagi masih terkait dengan perselisihan antara perusahaan dengan serikat pekerja. Bentrok antara massa pekerja dengan aparat keamanan berawal saat ribuan massa memprotes tambang di Tembagapura yang masih tetap beroperasi.

Mereka adalah para pekerja yang sebelumnya mogok kerja karena menuntut kesejahteraan lebih baik. Menurut karyawan, hasil kesepakatan minggu lalu, tambang di Tembagapura sementara akan dihentikan sampai tercapai kesepakatan antara pihak perusahaan dan pekerja. Namun, menurut pihak pekerja, Freeport ingkar janji dan diam-diam tetap menjalankan operasional tambang dengan mendatangkan pekerja dari luar Papua.

Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono, melaporkan ada sekitar 6.000 pekerja yang melakukan aksi protes tersebut. Mereka berupaya merangsek ke dalam lokasi tambang, namun dihadang aparat keamanan. Proses negosiasi sempat dilakukan antara perwakilan pekerja dengan perusahaan. Namun, massa menyoraki perwakilan perusahaan karena sering dianggap tak paham kesepakatan yang telah dibuat antara pekerja dan perusahaan.

Entah mengapa, tiba-tiba muncul tembakan peringatan dari salah satu anggota Brimob saat riuh rendah protes massa berlangsung. Suara tembakan tersebut bukannya menenangkan massa, namun malah membuat mereka beringas. Massa pun melempari pasukan Brimob dengan batu. Tak ayal, balasan tembakan ke arah massa pun terjadi.

Bentrok tersebut menewaskan Piter Ayami Seba, karyawan PT Freeport Indonesia. Sementara tiga lainnya mengalami luka setelah diberondong tembakan aparat keamanan. Penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIT di terminal Freeport Gorong-gorong Timika, Papua. Mereka ditembaki ketika hendak naik ke areal tambang di Tembagapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com