Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Industri Sawit Dibuka di Medan

Kompas.com - 12/10/2011, 11:52 WIB
Aufrida Wismi Warastri

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Palmex Indonesia 2011, pameran industri minyak sawit terbesar di Indonesia dibuka Rabu (12/10/2011) siang di Griya Dome Convention Centre, Medan. Pameran dibuka oleh Walikota Medan Rahudman Harahap berlangsung hingga Jumat (14/10/2011).

Direktur Utama Fireworks Indonesia, penyelenggara pameran Susan Tricia mengatakan pameran diikuti 70 perusahaan yang bergerak di industri sawit lokal maupun manca negara. Selain pameran produk dan teknologi terbaru, selama Palmex berlangsung juga digelar seminar dan workshop, forum bisnis, dan kunjungan ke pabrik sawit dan biofuel.

"Tahun lalu Palmex Indonesia berhasil mencatat transaksi on the spot sebesar Rp 10 miliar. Tahun ini kami menargetkan Rp 15 miliar," tutur Susan.

Palmex digelar di Sumatera Utara karena Sumut merupakan jantung industri sawit nasional dengan luas perkebunan mencapai 1,2 juta hektar. Berbagai fasilitas pengolahan sawit juga tersedia di Sumut.

Susan mengatakan tahun ini tema Palmex adalah Increasing the Efficiency of World Palm Oil Production. "Ini menjadi peluang bagi para pelaku industri menunjukkan keseriusan mereka pada upaya penyelamatan lingkungan," kata Susan.

Beberapa perusahaan yang berpartisipasi adalah PT Kawan Lama Sejahtera, PT Multi Mayaka, PT Jebsen and Jessen Technology, PT Super Andalas Steel, PT Ometraco Arya Samanta, YKL Engineering Group, CHD Global IP Sdn Bhd, Sumitomo Heavy Industries Co Ltd, Toyox Co Ltd, DNR Pricess Solutions Pte Ltd, Forbes Marshall, dan Knowledge Integration.

Merk yang terlibat antara lain SKF, NSK, Brevini, Bosch, Krisbow, LG, GE, Fuji Electric, dan beberapa merk lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com