Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Richard Branson Pernah Diajak Gulingkan Mugabe

Kompas.com - 13/10/2011, 12:09 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

LONDON , KOMPAS.com — Bos kelompok bisnis Virgin Group, Richard Branson, ternyata pernah diajak dalam rencana penggulingan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe pada 2007. Branson dikabarkan setuju membiayai rencana diplomatik untuk menurunkan Mugabe, tetapi kemudian rencana itu tak dilanjutkan.

Demikian terungkap dalam kawat diplomatik rahasia dari Kedutaan Besar AS di Harare, Zimbabwe, yang bocor melalui situs WikiLeaks dan dimuat harian Inggris, The Telegraph, Selasa (11/10/2011), dan dilansir Associated Press, Rabu (12/1/2011) waktu AS atau Kamis (13/10/2011) waktu Indonesia.

Dalam kawat diplomatik tertanggal 11 Juli 2007, yang ditandatangani Duta Besar AS untuk Zimbabwe Eric Bost itu, Branson disebutkan akan mengadakan pertemuan rahasia dengan para tokoh-tokoh politik senior Afrika, seperti Nelson Mandela dari Afrika Selatan, Kenneth Kaunda dari Zambia, Jerry Rawlings dari Ghana, Joaquim Chissano dari Mozambik, dan Daniel Arap Moi dari Kenya dan mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan. Pertemuan, yang akan digelar di Johannesburg, Afsel, itu digagas oleh mantan Menteri Penerangan Zimbabwe Jonathan Moyo.

Menurut rencana, para sesepuh Afrika itu kemudian akan pergi ke Zimbabwe untuk membujuk Mugabe turun dari pucuk kekuasaan secara damai dan terhormat. Mugabe telah memerintah Zimbabwe sebagai perdana menteri sejak 1980 dan sebagai presiden sejak 1987. Sebagai kompensasinya, Mugabe akan diberi uang sebesar 10 juta dollar AS.

Branson, yang memiliki investasi besar di Afsel dan berminat menanamkan modal di Zimbabwe, dikabarkan telah setuju membiayai semua rencana tersebut. Namun, entah bagaimana, rencana itu tak pernah terwujud. Pertemuan dengan para sesepuh Afrika itu batal dan pada 2008, Mugabe kembali memenangkan pemilu di Zimbabwe.

Juru bicara Branson membenarkan bahwa Moyo pernah mendekati Branson pada 2007, untuk, antara lain, membicarakan soal pembentukan pemerintahan koalisi baru di Zimbabwe. "Pada 2007, Dr Jonathan Moyo mendekati Richard Branson untuk mendiskusikan cara-cara menjembatani rekonsiliasi damai di Zimbabwe, (untuk) membantu mengakhiri memburuknya situasi politik dan ekonomi dan menyarankan pembentukan sebuah pemerintahan koalisi. (Tetapi) setelah pertemuan itu, tidak ada tindak lanjut," ungkap juru bicara Branson, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com