Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Beli SBN Bila Diperlukan

Kompas.com - 18/10/2011, 22:47 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi A Sarwono, menyatakan, bila diperlukan, BI akan membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang ada di masyarakat. Itu dilakukan untuk menahan kejatuhan harga SBN, dan melakukan intervensi di pasar valas.

Amunisi atau cadangan devisa BI, untuk melakukan intervensi  diakui masih cukup.

Hal itu diungkapkan Hartadi kepada Kompas saat dihubungi di London, Inggris, setelah menghadiri pertemuan G-20 di Paris, Eropa, Selasa (18/10/2011) sore ini.

Sebelumnya, Hartadi mengakui perlunya upaya stabilisasi di sektor finansial akibat adanya panic sell of investor di pasar SBN dan pasar saham, akibat pemburukan ekonomi dan keuangan di Eropa dan Amerika Serikat (AS).

"Untuk itu, BI akan terus memonitor perkembangan di pasar. Bila diperlukan, BI akan membeli SBN untuk menahan kejatuhan harga SBN, dan melakukan intervensi di pasar valas," kata Hartadi lagi, seraya mengatakan amunisi untuk intervensi itu masih cukup.

Menurut dia, untuk memperkuat sektor riil, baik kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter, sebenarnya dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tanpa harus mengganggu pencapaian inflasi.

Soal cadangan devisa BI, Hartadi mengakui jumlah cadangan devisa masih lebih dari cukup untuk mempertahankan kestabilan nilai tukar.

"Akibat panic selling SBN dan panic buying dollar AS, cadangan devisa cukup banyak kita gunakan. Namun, kita memperkirakan investor akan segera kembali lagi mengingat prospek ekonomi Indonesia yang baik dan menghasilkan return yang tinggi, dan jaminan kestabilan moneter yang terus dijaga oleh bank sentral," papar Hartadi.

Saat ini, cadangan devisa BI diperkirakan naik dari sebelumnya 112 miliar dollar AS, sekarang menjadi 114 miliar dollar AS. "Itu cukup untuk enam bulan impor dan pembayaran utang jangka pendek," ucap Hartadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com