JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi A Sarwono, menyatakan, bila diperlukan, BI akan membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang ada di masyarakat. Itu dilakukan untuk menahan kejatuhan harga SBN, dan melakukan intervensi di pasar valas.
Amunisi atau cadangan devisa BI, untuk melakukan intervensi diakui masih cukup.
Hal itu diungkapkan Hartadi kepada Kompas saat dihubungi di London, Inggris, setelah menghadiri pertemuan G-20 di Paris, Eropa, Selasa (18/10/2011) sore ini.
Sebelumnya, Hartadi mengakui perlunya upaya stabilisasi di sektor finansial akibat adanya panic sell of investor di pasar SBN dan pasar saham, akibat pemburukan ekonomi dan keuangan di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
"Untuk itu, BI akan terus memonitor perkembangan di pasar. Bila diperlukan, BI akan membeli SBN untuk menahan kejatuhan harga SBN, dan melakukan intervensi di pasar valas," kata Hartadi lagi, seraya mengatakan amunisi untuk intervensi itu masih cukup.
Menurut dia, untuk memperkuat sektor riil, baik kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter, sebenarnya dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tanpa harus mengganggu pencapaian inflasi.
Soal cadangan devisa BI, Hartadi mengakui jumlah cadangan devisa masih lebih dari cukup untuk mempertahankan kestabilan nilai tukar.
"Akibat panic selling SBN dan panic buying dollar AS, cadangan devisa cukup banyak kita gunakan. Namun, kita memperkirakan investor akan segera kembali lagi mengingat prospek ekonomi Indonesia yang baik dan menghasilkan return yang tinggi, dan jaminan kestabilan moneter yang terus dijaga oleh bank sentral," papar Hartadi.
Saat ini, cadangan devisa BI diperkirakan naik dari sebelumnya 112 miliar dollar AS, sekarang menjadi 114 miliar dollar AS. "Itu cukup untuk enam bulan impor dan pembayaran utang jangka pendek," ucap Hartadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.