Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Profil Empat Calon Deputi Gubernur BI

Kompas.com - 28/10/2011, 16:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi telah menyampaikan empat nama calon Deputi Gubernur Bank Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat RI untuk menjalankan proses fit and proper test (uji kepatutan dan uji kelayakan). Ada 4 calon Deputi Gubernur BI yang diusulkan oleh Presiden.

Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis BI, Muliaman D. Hadad (Deputi Gubernur BI) dan Riswinandi (Wakil Direktur Utama Bank Mandiri) dicalonkan untuk menggantikan posisi Muliaman D. Hadad yang masa jabatannya akan habis pada Desember mendatang.

Sedangkan calon pengganti Deputi Gubernur Bank Indonesia, almarhum Budi Rochadi adalah Perry Warjiyo (Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, BI) dan Ronald Waas (Direktur Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran, BI).

Berikut adalah profil keempat calon Deputi Gubernur BI tersebut

Muliaman Darmansyah Hadad

Pria kelahiran Bekasi 1960 ini meraih gelar Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan gelar PhD dalam bidang Business and Economics dari Monash University, Melbourne, Australia.

Muliaman mengawali kariernya sebagai staf umum di Kantor Bank Indonesia Mataram tahun 1986. Pada tahun 2003 diangkat sebagai Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan dan sebagai Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan sejak tahun 2005.

Muliaman D. Hadad diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Presiden RI No.69/P Tahun 2006, tanggal 22 Desember 2006 dan diambil sumpahnya pada Januari 2007. Ia juga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Lembaga Penjamin Simpanan, Basel Committee on Banking Supervision (BCBS), dan juga Financial Stability Board (FSB). Di luar kedinasannya, Muliaman juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi, Dewan Penasihat Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia, Ketua Fokus Group Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP menjadi dosen di program pasca sarjana di beberapa perguruan tinggi.

Riswinandi

Pria kelahiran 1957 ini menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Trisakti, Jakarta pada 1983. Riswinandi memulai kariernya sebagai Senior Assistant di SGV Utomo pada 1984. Selanjutnya, pada 1986 memulai berkarier di PT Bank Niaga Tbk selama kurun waktu 13 tahun, khususnya dalam pengelolaan kredit korporasi (Corporate Banking), juga sebagai Kepala Cabang (General Manager) Bank Niaga di Los Angeles, Amerika Serikat dan terakhir menjabat sebagai Vice President Human Resources (Group Head).

Pada 1999, Riswinandi bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President Loan Work Out & Collection Division Head di BPPN hingga 2001.

Dalam tahun yang sama (2001) melanjutkan karier di PT Bank Danamon Tbk, menjabat sebagai Executive Vice President Corporate Lending Division dan terakhir menjabat sebagai Direktur PT Danamon Tbk hingga Juni 2003. Pada September Riswinandi ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Bank Mandiri Tbk sampai dengan Mei 2005. Selanjutnya terhitung sejak Oktober 2005 bertugas sebagai Executive Vice President-Credit Recovery II di Bank Mandiri. Pada Mei 2010 Riswinandi ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri hingga sekarang.

Perry Warjiyo

Pria kelahiran Sukoharjo 1959 ini mendapat gelar S1 dari Universitas Gajah Mada (UGM ) Yogyakarta di tahun 1982. Setelah itu, perjalanan karier Perry di Bank Indonesia pun dimulai pada 18 Januari 1984. Perry melanjutkan pendidikannya di Iowa State University hingga meraih gelar Ph.D di pada 1991.

Pada 2001, Perry memegang peran sebagai project leader Unit Khusus Program Transformasi (UKPT). Lalu pada tahun 2003 Perry menjabat sebagai Direktur Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK), dilanjutkan pada tahun 2005 sebagai Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter (DKM).

Selama tahun 2007-2009 Perry sempat menjabat sebagai Direktur Eksekutif "South East Asia Voting Group" (SEAVG), Dana Moneter Internasional (IMF). Saat ini Perry menjabat sebagai Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter (DKM).

Ronald Waas

Pria kelahiran Tanjungpinang (kepulauan Riau) 1955 ini meraih gelar sarjana di Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung pada 1980. Lulus kuliah, pada Juli 1981 Ronald menjadi calon pegawai di BI dan kemudian resmi menjadi staf BI Oktober tahun yang sama.

Dalam perjalanannya, Ronald melanjutkan pendidikannya di Columbia University dan meraih gelar Master of International Affairs (MIA) di tahun 1996. Lalu, jabatan direktur pun dipercayakan kepadanya yaitu sebagai Direktur Direktorat Teknologi Informasi.

Saat ini Ronald menjabat sebagai direktur Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran. Ronald juga ditugaskan sebagai Co-chair persons (bersama Assistant Governor of Bank of Thailand) pada "Working Committee on Payment and Settlement Systems" dalam rangka ASEAN Economic Community 2015.

Selain itu ia juga berperan sebagai Co-Deputy Chairperson (bersama Director of Payment and Settlement Systems of Hong Kong Monetary Authority) pada "Executive Meeting of East Asia & Pacific" (EMEAP) - "Working Group on Payment and Settlement Systems (EMEAP WG-PSS). (Dyah Megasar/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 23 Juni 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Minggu 23 Juni 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Pendaftaran Lowongan Kerja PT KAI Dibuka, Ini Linknya

Pendaftaran Lowongan Kerja PT KAI Dibuka, Ini Linknya

Whats New
Harga Emas Antam Naik Rp 13.000 Per Gram Selama Sepekan

Harga Emas Antam Naik Rp 13.000 Per Gram Selama Sepekan

Whats New
Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk 'Manajer Rp 1 Miliar', Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar", Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Whats New
[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Spend Smart
Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Earn Smart
Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Whats New
Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Whats New
Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Whats New
Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Work Smart
AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

Whats New
Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Whats New
Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com