Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Tinggal Rumah Murah...

Kompas.com - 04/11/2011, 16:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menyetujui rencana Kementerian Perumahan Rakyat menaikkan harga rumah bersubsidi tahun depan.

Ketua Umum Apersi Eddy Ganefo mengatakan bahwa harga rumah saat ini membuat pengembang merugi. "Kami tidak mungkin menurunkan kualitas," ungkapnya.

Apersi rencananya akan membangun 60.000 rumah sederhana. Sampai akhir Oktober, sudah 50.000 rumah yang  terbangun. Ia menargetkan, pada 2012 akan membangun 95.000 rumah lagi.

Rasanya tahun depan akan menjadi kabar buruk bagi masyarakat yang memerlukan rumah murah. Pasalnya, Kementerian Perumahan Rakyat ternyata akan menaikkan harga rumah bersubsidi tahun depan. Alasannya, karena harga tanah dan bahan-bahan bangunan terus mengalami kenaikan.

Lukman Hakim, Asisten Deputi Penyediaan Rusun dan Rumah Tapak Kementerian Perumahan Rakyat, menuturkan, pihaknya telah menyiapkan draf usulan untuk menaikkan seluruh jenis rumah bersubsidi, mulai dari rumah sejahtera, rumah murah, rumah sangat murah, hingga rumah sederhana sewa.

"Semua itu sudah waktunya naik," ungkapnya, Kamis (3/11/2011).

Ambil contoh, untuk rumah susun sederhana milik (rusunami) yang sekarang harganya Rp 144 juta per unit, tahun depan harganya akan naik 25 persen-39 persen menjadi Rp 180 juta-Rp 200 juta per unit. Selain rusunami, harga rumah sangat murah yang saat ini Rp 4 juta per unit juga akan naik hingga 25 persen atau Rp 5 juta-Rp 6 juta per unit. (Maria Rosita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com