Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI: Pertumbuhan Properti Bisa Lebih dari 15 Persen

Kompas.com - 10/11/2011, 19:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan, pertumbuhan sektor properti tahun ini bisa melebihi target sebesar 15 persen. Tanda-tanda pertumbuhan sektor ini diperkuat lagi dengan fakta, bahwa kontribusi sektor ini, termasuk konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 9 persen.

"Melihat laporan penjualan anggota REI, sepertinya pertumbuhan bisa lebih dari 15 persen dibanding tahun lalu," kata Ketua Umum DPP REI, Setyo Muharso kepada pers di sela "Housing Estate Green Property Awards 2011" di Jakarta, Kamis (10/11/2011).

Setyo mengaku, semula target dan perkiraan pertumbuhan sektor properti tahun ini adalah sebesar 15 persen. Padahal, tahun sebelumnya hanya tiga persen. Pertumbuhan sektor residensial kelas menengah berkonstribusi paling tinggi ketimbang kelas bawah.

"Memang, perkantoran juga tumbuh, tetapi tidak sehebat residensial kelas menengah," katanya.

Setyo juga memperkirakan, tahun depan angka pertumbuhan itu bisa terkoreksi.

"Hal ini terutama dipicu oleh regulasi PPATK (Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan) mulai Maret 2012, yakni setiap transaksi di atas Rp 500 juta harus melaporkan asal uangnya," katanya.

Setyo mengatakan, pelaporannya kepada pengembang bukan kepada notaris, sehingga ini berpotensi menghambat penjualan.

"Bagaimana perasan Anda, jika mau beli rumah di atas Rp 500 juta, asal uangnya ditanya dari mana secara detil," katanya.

Jadi, tambahnya, untuk tahun depan, meski sektor ini tetap tumbuh, dimungkinkan untuk kelas menengah bisa menunda niatnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com