JAKARTA, KOMPAS.com- Aerospace Consortium memberikan kepercayaan kepada PT GMF AeroAsia untuk menangani perawatan pesawat miliknya. Kepercayaan perusahaan leasing yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) itu ditandai penandatanganan kerjasama oleh Wakil Direktur Utama PT GMF AeroAsia Agus Sudaryo dan Nitin Mirchandani selaku Direktur Aerospace Consortium, Selasa (15/11/2011) di stan GMF di Dubai Airshow 2011.
"Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang sudah kami sepakati sebelumnya," kata Direktur Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto di arena Dubai Airshow 2011.
Kerja sama antara GMF AeroAsia dan Aerospace Consortium sudah terjalin sejak tiga tahun lalu, dan berlangsung hingga sekarang. Kerja sama ini mencakup beragam perawatan untuk berbagai tipe pesawat milik Aerospace.
"Kerja sama terbaru adalah modifikasi section 41 pada pesawat milik Aerospace tipe B747-300," katanya.
Modifikasi section 41 yang dikerjakan selama 25 hari kerja itu dilakukan bersamaan dengan dua pekerjaan besar lainnya, yakni modifikasi horizontal stabilizer dan overhaul pada Oktober 2011 yang lalu.
Menurut Richard, keberhasilan GMF dalam menjalankan modifikasi dection 41 merupakan prestasi yang patut diapresiasi karena modifikasi ini tergolong pekerjaan besar yang hanya dapat dilakukan perusahaan MRO kelas dunia.
"Selain wajib merujuk FAA Airworthiness Directive (AD) Service Bulletin (SB) yang diterbitkan Boeing Company, modifikasi section 41 juga menuntut ketelitian tingkat tinggi. GMF masih menjadi satu-satunya bengkel pesawat di Indonesia yang mampu melakukan pekerjaan ini," katanya.
Keberhasilan melakukan modifikasi section 41 membuat kepercayaan Aerospace Consortium kepada GMF meningkat sehingga kerja sama antara kedua pihak tidak sebatas pada perawatan pesawat. Kerja sama dengan Aerospace juga mencakup pekerjaan di Line Maintenance selain Base Maintenance serta pe ngembangan sumber daya manusia.
"Potensi GMF untuk mendapat pekerjaan modifikasi section 41 pesawat B747-series dari Aerospace cukup besar," katanya.
Selain menyewakan pesawat komersial, Aerospace juga menyediakan pesawat B747-series untuk kebutuhan carter. Menurut Richard, kemampuan GMF dalam modifikasi section 41 pada pesawat B747 sudah teruji karena sudah menguasainya sejak dua dasawarsa.
Kemampuan ini tetap dirawat dan dipertahankan hingga kini, karena populasi pesawat tipe ini yang harus menjalani modifikasi section 41 cukup banyak. "Meski sebagian operator tidak mengoperasikan lagi, namun populasi pesawat ini masih cukup banyak, terutama untuk kebutuhan carter," katanya.
Segmen pesawat B747 carter inilah yang kini menjadi target utama GMF dalam memasarkan modifikasi section 41 untuk pasar B747.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.