Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Kudus Bersaing dengan Batik "Printing"

Kompas.com - 29/11/2011, 09:53 WIB
Icha Rastika

Penulis

KUDUS, KOMPAS.com - Batik merupakan karya budaya yang mewakili identitas Indonesia di tingkat internasional. Ada ribuan jenis dan motif batik yang berkembang di banyak daerah. Salah satunya, jenis batik dengan motif unik dan menarik dari Kudus, Jawa Tengah.

Batik Kudus yang berjaya sejak sekitar tahun 1930 itu memiliki akar sejarah panjang dalam khasanah batik nasional. Sejarah itu di antaranya tergores dalam batik motif Tiga Negeri. Motif batik ini dinilai unik karena pembuatannya dilakukan di tiga negeri (daerah).

Pemakaian warna dalam proses pembatikan dilakukan di tiga daerah berbeda. Warna merah di Lasem, biru di Kudus dan Pekalongan, sedangkan warna Soga dan Hitam di Solo serta Yogyakarta. Sejarah motif Tiga Negeri ini turut menegaskan bahwa Kudus merupakan salah kota bersejarah dalam perjalanan batik di Indonesia.

Sayangnya, batik Kudus kini seolah ditelan bumi karena kurangnya pengenalan masyarakat terhadap batik tersebut. Pengembang batik Kudus, Miranti Serad Ginanjar mengungkapkan, pengembangan batik Kudus dapat dilakukan dengan memperkenalkan batik dan cara membatik kepada masyarakat luas, khususnya warga Kudus. Namun, upaya pengembangan batik Kudus tersebut bukan tanpa kendala.

Menurut Miranti, hal yang menjadi kendala saat ini adalah munculnya pesaing dari perusahaan-perusahaan yang memproduksi batik Kudus dengan mesin cetak.

"Yang menghancurkan para perajin, banyaknya pengusaha yang memproduksi dan punya mesin duplek. Terus terang banyak sehingga kita bisa lihat batik-batik printing di mana-mana," kata Miranti di Kudus, Jawa Tengah, Senin (28/11/2011).

Apalagi, batik Kudus hasil printing tersebut lebih mudah diproduksi dan dijual dengan harga murah. "Lebih halus, lebih murah juga, itu yang kita bikin kecewa," tambah Miranti.

Meski demikian, Miranti optimis jika batik Kudus buatan tangan yang diproduksi para pelaku industri rumah tangga mampu bersaing dengan hasil pabrikan. Melalui pagelaran busana dan pameran, Miranti mulai memperkenalkan batik Kudus di pasaran.

"Salah satunya di World Batik Summit kemarin, batik Kudus tampil dan mendapat perhatian internasional," ucapnya.

Hanya saja, dari segi harga, batik Kudus masih tergolong mahal. Batik yang menyasar kelas menengah ke atas itu ditawarkan di pasaran mulai dari Rp 70 ribu hingga Rp 3 juta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com