Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Diburu, Rupiah Melemah

Kompas.com - 05/12/2011, 10:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang diperdagangkan pada Senin (5/12/2011) pagi melemah 45 poin dipicu positifnya data pengangguran AS.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Senin pagi bergerak melemah 45 poin ke posisi Rp 9.050 dibanding sebelumnya Rp 9.005. "Setelah sebelumnya sempat menguat tajam, mata uang Asia kembali tertekan, termasuk rupiah. Dollar AS menguat menyambut positif turunnya angka pengangguran di AS," analis pasar uang Samuel Sekuritas , Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin.

Lana Soelistianingsih mengemukakan, tingkat pengangguran di AS untuk bulan November turun dari sembilan persen menjadi 8,6 persen, terendah sejak Maret 2009. "Perbaikan angka pengangguran ini diluar perkiraan dan membuat keyakinan investor terhadap ekonomi AS yang menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang lebih cepat sehingga menguatkan mata uangnya," kata dia.
    
Turunnya tingkat pengangguran itu, lanjut dia, didukung oleh perbaikan data sebelumnya yaitu naiknya keyakinan konsumen, meningkatnya indeks manufaktur. "Diantara perusahaan yang menambah lapangan kerja baru adalah Boeing Co, yang setiap minggunya menambah 100 orang mekanik untuk mengejar produksi," ujar Lana.

Ia mengatakan, diantara produksi tersebut adalah 230 pesawat pesanan Lion Air Indonesia senilai 37,7 miliar dollar AS. "Perbaikan data pengangguran ini untuk mendesak Kongres AS menyetujui pemotongan pajak pendapatan yang diperlukan untuk menjaga momentum pertumbuhan dan menurunkan lagi tingkat pengangguran," kata dia.
    
Sementara itu, pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan, permintaan dollar AS meningkat dipicu beberapa negara dunia yang membutuhkan pembiayan dalam bentuk mata uang dloar AS. "Permintaan dolar AS meningkat beberapa negara tengah membutuhkan pembiayaan dalam bentuk dolar AS," kata Rully

Ia mengatakan, perekonomian AS yang menunjukkan perbaikkan mendorong investor valutas asing kembali menempatkan dananya pada mata uang dollar AS dibanding mata uang lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com