Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP Jadikan LNG Tangguh Bisnis Inti

Kompas.com - 14/12/2011, 04:02 WIB

Jakarta, Kompas - BP, perusahaan minyak dan gas bumi Inggris, menjadikan Lapangan Gas Tangguh, Papua Barat, sebagai bisnis inti perseroan. Sejak pengapalan perdana Juli 2009, LNG Tangguh telah mengirim gas alam cair sebanyak 189 kargo tanker ke negara tujuan ekspor, yaitu China, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Utara.

Kebijakan BP ini terungkap pada hari Selasa (13/12) saat sejumlah wartawan nasional dan lokal meninjau lokasi anjungan gas di perairan Teluk Bintuni. Juga saat mengunjungi kilang pengolahan gas alam cair di Desa Tanah Merah, Distrik Sumuri, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Untuk sampai ke lokasi, wartawan koran nasional dari Jakarta terbang selama lima jam ke Biak, Papua. Dari Biak menggunakan pesawat baling-baling Dash milik Travira Air selama sejam ke Bandara Babo (Teluk Bintuni).

Perjalanan dari Babo dilanjutkan dengan kapal cepat sejam. Terlihat, sebuah tanker, Tangguh Foja, bersandar mengisi muatan.

Manajer Lapangan (Site Manager) LNG Tangguh Ezhar Manaf menjelaskan, LNG Tangguh mengangkut gas alam cair dengan tanker sewaan. Ukuran tanker 143.000 ton-152.000 ton bobot mati. Ukuran kapal sebesar tiga kali lapangan sepak bola. ”Kalau nilai dollar AS yang diekspor itu wewenang kantor pusat,” kata Ezhar.

Ezhar yang ikut dalam tim mengeksplorasi gas di LNG Tangguh menjelaskan, sumur gas tersebut ditemukan tahun 1994. Nama Tangguh diberikan oleh Presiden Soeharto karena diharapkan menjadi sumber gas yang tangguh. ”Cadangan gas di Tangguh ini cukup untuk 30 tahun lebih,” kata Ezhar.

LNG Tangguh adalah salah satu dari tiga penghasil utama (hub) LNG di Indonesia bersama Arun di Aceh dan Bontang di Kalimantan Timur. Dari sisi jumlah kilang gas alam cair (train), terbesar adalah LNG Bontang dengan 8 kilang, LNG Arun 6 kilang, dan LNG Tangguh 2 kilang.

Manajer Strategi dan Urusan Umum BP Indonesia Desy Undijaja menjelaskan, BP menunjukkan komitmen tinggi dalam berinvestasi Indonesia, antara lain, ditunjukkan dengan penempatan Kantor BP Asia Pasifik di Jakarta.

Saat ini, BP telah berinvestasi 7 miliar dollar AS. Selain itu, BP juga berkomitmen menambah investasi 10 miliar dollar AS untuk 10 tahun ke depan. Investasi tersebut digunakan untuk pengembangan eksplorasi di Indonesia timur, seperti Blok North Arafura, Blok West Aru 1, dan Blok West Aru 2.

Ezhar Manaf menambahkan, saat ini LNG Tangguh mempekerjakan sekitar 3.000 karyawan. Tahun 2011, warga Papua berjumlah 53 persen dari 3.000 karyawan dan ditargetkan tahun 2029 sebanyak 85 persen karyawan adalah putra daerah Papua. (BUR)

Cadangan gas di Tangguh ini cukup untuk 30 tahun lebih.Ezhar Manaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com