Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks: Alat Evaluasi Strategi Investasi

Kompas.com - 28/12/2011, 10:28 WIB

Investor dalam Ilustrasi 2 di atas sebenarnya jangan menunggu hingga akhir tahun untuk melakukan evaluasi atas aktivitas investasinya. Karena indeks juga merupakan indikator yang cukup efektif untuk membantu investor dalam memonitor investasi yang sedang dilakukan secara berkala.

Andaikan investor tersebut rajin mengamati indeks IHSG setiap bulan dan senantiasa membandingkan dengan harga saham TLKM yg dipegangnya di periode tersebut, maka ia akan sadar pertumbuhan investasi di saham TLKM pada tanggal 11 Maret 2011 sudah turun dn secara terus menerus di bawah rata-rata harga saham yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia.
Di sisi lain, hingga tanggal 11 Maret 2011, IHSG terlihat terus naik secara konsisten. Kenaikan angka indeks itu menunjukan bahwa banyak saham-saham lain (selain saham TLKM) yang harganya justru tengah naik tajam.

Dengan berbekal informasi yang disajikan oleh indeks IHSG, maka investor tersebut dapat mulai mencari saham-saham lain yang menyebabkan indeks IHSG tersebut naik. Caranya adalah dengan mencari daftar saham-saham yang diikutkan dalam perhitungan IHSG, dan mengamati pergerakannya saham-saham yang berpengaruh besar terhadap pergerakan indeks IHSG tersebut.

Dari analisis terhadap saham-saham yang menjadi anggota dalam perhitungan indeks IHSG, investor tersebut akan menemukan saham-saham lain yang berpotensi memberikan keuntungan.  Dan bukan tidak mungkin investor tersebut dapat mengambil keputusan untuk menjual saham TLKM dan membeli saham lain seperti yang terlihat dalam Ilustrasi 3.

Dalam Ilustrasi 3, setelah pengamatan dan analisa mendalam terhadap saham apa saja yang sangat mempengaruhi IHSG, maka investor tersebut memutuskan menjual saham TLKM dan membeli saham ASII di bulan Maret 2011.

Setelah pembelian saham ASII, investor itu juga tetap perlu melakukan benchmarking (membandingkan) harga saham ASII terhadap IHSG secara berkala. Tujuannya adalah agar dapat mengantisipasi bila ada kejadian-kejadian yang mengharuskan investor tersebut untuk kembali mencari saham lain untuk menggantikan saham ASII.

Bila investor tersebut disiplin dalam melakukan evaluasi secara berkala tersebut. Maka pada akhir periode (23 Desember 2011), tidak saja investor tersebut terhindar dari kerugian ganda seperti yang digambarkan di Ilustrasi 2, bahkan sebaliknya investor itu memperoleh hasil investasi yang relatif sangat besar yaitu hampir mencapai 40 persen per tahun. (Wahyu Trenggono, Praktisi Pasar Modal, Partner TGRM Perencana Keuangan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com