Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 6,3 Triliun bagi Tol

Kompas.com - 30/12/2011, 04:57 WIB

Jakarta, Kompas - Operator tol Jasa Marga mengalokasikan Rp 6,3 triliun dari total alokasi belanja modal sebesar Rp 7,7 triliun pada 2012 untuk konstruksi jalan tol. Alokasi dana sisanya, Rp 1,4 triliun, untuk merawat jalan tol, menambah lajur baru, dan memodernisasi gerbang tol.

Direktur Utama Jasa Marga Frans S Sunito, Kamis (29/12), dalam jumpa pers akhir tahun Jasa Marga di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, mengatakan, belanja modal tahun 2012 melonjak lebih dua kali lipat dibanding belanja modal tahun 2011 sebesar Rp 3,5 triliun. ”Tahun 2012 dan 2013 merupakan tahun konstruksi Jasa Marga,” ujarnya.

Setidaknya, ada sembilan ruas tol yang dibangun dengan dana belanja modal tersebut, di antaranya Tol JORR2 Ulujami-Puri Indah, Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, Tol Ungaran-Bawen, Tol Gempol-Pandaan, Tol Surabaya-Mojokerto, dan Bogor Ring Road seksi 2.

”Sekitar Rp 4,5 triliun dari kebutuhan belanja modal didapat dari pinjaman perbankan. Sebelumnya, sudah ada kesepakatan, jadi tinggal pencairan saja,” kata Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansjah.

Tahun 2011, Jasa Marga memproyeksikan pendapatan usaha sebesar Rp 4,9 triliun atau naik 11,7 persen dibanding pendapatan tahun 2010 sebesar Rp 4,3 triliun. Sementara tahun 2012, ditargetkan pendapatan usaha Rp 5,4 triliun atau naik 11,1 persen dibanding proyeksi tahun 2011.

Volume lalu lintas transaksi sampai Desember 2011 diperkirakan 1,07 miliar kendaraan, naik 13,45 persen dibanding volume lalu lintas transaksi sampai Desember 2010 sebesar 949,58 juta kendaraan. Sementara untuk tahun 2012 ditargetkan sebesar 1,116 miliar atau naik 4,3 persen dibanding tahun 2011.

Beberapa minggu lalu, Jasa Marga juga memperkenalkan tiket tol elektronik yang dikombinasikan yang dipasang di dalam mobil (on board unit/OBU) sehingga kendaraan tak perlu lagi berhenti untuk membayar tol.

”Tahun 2012, untuk meningkatkan penetrasi tiket tol elektronik, akan dibangun gerbang tol otomatis di 50 lokasi. Saat ini, baru ada tidak lebih dari 30 gerbang tol otomatis, itu pun yang mampu melayani OBU hanya di Cengkareng, Cililitan, Kapuk, dan Halim,” kata Direktur Operasi Jasa Marga Adityawarman.

Adityawarman berharap pengguna tol mau beralih dari pembayaran tunai ke pembayaran dengan tiket tol elektronik.

”Karena volume kendaraan melonjak, membangun gerbang tol terganjal tanah, maka inovasi harus diterapkan,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com