Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2012, Standard&Poor's Akan Kunjungi Indonesia?

Kompas.com - 30/12/2011, 09:09 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan optimistisnya bahwa dua lembaga pemeringkat internasional yakni Standard&Poor's dan Moody's akan datang ke Indonesia pada awal tahun 2012 mendatang. Kehadiran dua lembaga itu diyakininya akan menaikkan peringkat kredit Indonesia seperti yang telah dilakukan lembaga pemeringkat Fitch beberapa waktu lalu.

"Sebetulnya yang terakhir datang itu bulan November yang lalu itu adalah Moody's. Standard&Poor's kita sedang berusaha mereka datang Januari ini. Mudah-mudahan bisa. Tapi, kita memang sedang berusaha orang yang datang itu level atasnya," ujar Darmin, di Gedung Mahkamah Agung, Kamis (29/12/2011).

Akan tetapi, Darmin tidak bisa memprediksi kapan kedua lembaga tersebut akan datang. "Apakah di kuartal I atau kuartal II-2012, saya tidak berani ngomong gede lah. Jangan jumawa," tambah dia.

Indonesia sendiri baru saja mengalami kenaikan peringkat utang dari lembaga pemeringkat utang Fitch Rating yang berkedudukan di Hongkong. Fitch menaikkan peringkat utang luar negeri jangka panjang Indonesia dan pinjaman berdenominasi rupiah dari BB+ (plus) menjadi BBB- (minus) atau layak investasi (investment grade).

Status tersebut, terang Darmin, akan berpengaruh terhadap aliran-aliran dana jangka panjang seiring dengan krisis utang Eropa yang belum menemukan jalan keluarnya. Dengan layak investasi ini, lanjut dia, maka perusahaan-perusahaan nasional termasuk quasi-sovereign, seperti Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mendapatkan imbal hasil yang rendah ketika menerbitkan obligasinya di pasar internasional.

"Walau pun hanya beberapa bank yang sudah dinaikan rating-nya, tetapi sebenarnya yang quasi-sovereign itu juga otomatis terbawa dengan rating yang dari Negara," ujarnya.

Dampak lanjutan dari penerbitan obligasi dengan imbal hasil yang rendah maka dapat menekan perbankan untuk menurunkan suku bunga kreditnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com