Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Pribadi Boleh Pilih Pertamax atau LGV

Kompas.com - 03/01/2012, 14:50 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Widjajono Partowidagdo, mengemukakan, mobil pribadi diberikan pilihan untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax atau LGV (liquid gas for vehicle). Opsi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah membatasi konsumsi BBM bersubsidi.

"Jadi, walaupun nanti mobil pribadi itu 2012 secara bertahap memakai pertamax, tapi dia punya pilihan untuk beralih ke yang lain. Salah satu di antaranya adalah kalau dia menggunakan LGV atau bisa juga CNG. (Kalau) kendaraan umum sepakat nanti akan diarahkan ke BBG atau CNG," ujar Widjajono, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/1/2012).

Mengenai LGV, ia menerangkan, Indonesia sendiri sudah bisa memproduksi. Kalaupun harus mengimpor, impor LGV lebih murah ketimbang mengimpor bahan bakar minyak (BBM). Widjajono mengatakan, harga LGV sekitar 60 persen dari harga BBM. "Kita juga memproduksi, tapi kalau enggak cukup ya bisa diimpor. Tapi itu tidak masalah," tambah dia.

Jadi, terang Widjajono, LGV itu seperti halnya LPG yakni gas yang tekanannya rendah. "Jadi lebih gampang (digunakan) untuk kendaraan pribadi," tegas dia. Ia pun menyebutkan, pemerintah mungkin akan menyubsidi alat converter yang harganya sekitar Rp 15 juta, namun porsinya hanya separuh harga.

Seperti diberitakan, pemerintah sedang berupaya membatasi konsumsi BBM bersubsidi pada tahun ini. Pasalnya, tahun lalu kuota sebesar 40,49 juta kiloliter yang tercantum dalam APBN-Perubahan 2011 terlampaui. Pemerintah pun harus menambah volume sebesar 1,5 juta kiloliter. Otomatis anggaran subsidi pun melonjak hingga mencapai Rp 160 triliun pada tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com