SUMEDANG, KOMPAS.com - Pemerintah tengah menyusun cetak biru untuk perencanaan jangka panjang pemberantasan kemiskinan di Indonesia melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia atau MP3KI.
Masterplan ini bakal terintegrasi dengan perencanaan lainnya seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah maupun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI.
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Perencanaan Nasional, Armida Alisjahbana, dalam acara Pertemuan Nasional Pendidikan Sosiologi dan Penyuluhan Pertanian Indonesia, di Kampus Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (25/1/2012). Armida memberikan kata pembuka untuk seminar dan lokakarya selama dua hari ini.
Dia menjelaskan bahwa MP3KI ini bakal mengintegrasikan program pro rakyat untuk empat klaster seperti bantuan sosial, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Kredit Usaha Rakyat, maupun kredit mikro. "Saat ini cetak biru rencana tersebut masih disusun," ujar Armida.
Dia mengungkapkan data dari Badan Pusat Statistik bahwa angka kemiskinan di Indonesia masih memprihatinkan. Dari total populasi sekitar 220 juta lebih, angka warga miskin mencapai 12, 36 persen dan hampir miskin mencapai 12 persen. Dijumlah secara keseluruhan, terdapat 60 juta orang miskin maupun hampir miskin.
"Warga hampir miskin juga rawan dengan sentakan dalam kebijakan maupun kondisi ekonomi negeri. Bila tidak siap, mereka bisa saja kembali lagi jadi warga miskin," ujar Armida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.