Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padangbai, Alternatif Melepas Lelah di Bali

Kompas.com - 06/02/2012, 21:11 WIB

KOMPAS.com - Semua pasti kenal Bali. Pulau yang namanya membuat Indonesia lebih dikenal dunia. Bali memang mempunyai prospek wisata yang sangat bagus. Selain kekayaan budaya dan alamnya, terlihat penduduknya tidak canggung untuk berkomunikasi dengan bukan penduduk setempat.

Pulau Bali adalah salah satu tempat wisata yang terkenal di dunia internasional. Jika dihitung, mungkin lebih banyak turis asing yang berkunjung ke Bali daripada turis lokal.

Menurut survei, ada beberapa tipe turis. Ada turis yang datang untuk bersenang-senang, menikmati kehidupan malam, pantai dan berpesta. Mungkin seperti kebanyakan turis Australia yang berkunjung ke pantai Kuta. Ada turis yang berkunjung sehari dua hari di satu kota karena keterbatasan waktu dan uang. Umm... mungkin saya contohnya.

Ada turis yang memang berkunjung untuk mengenal perbedaan budaya dan berniat menghabiskan waktu beberapa lama di satu kota. Turis-turis dari Jerman dan Skandinavia terkenal dengan tipe ini. Wisatawan tipe ini akan menginformasikan pengalaman menariknya kepada relasi di kampung asalnya, supaya mereka berkunjung ke tempat yang baru mereka kunjungi. Kesempatan ini sepertinya bisa kita gunakan sebagai salah satu alat promosi wisata kita.

Ada yang bilang, "It's the small places that are the best". Rasanya kota nelayan Padangbai cocok untuk ekspresi itu. Kota pelabuhan yang menghubungkan Pulau Bali dengan pelabuhan Lembar (Pulau Lombok), Nusa Penida dan Tiga Gili di Pulau Lombok.

Kota kecil ini terlihat masih memegang tradisi. Kapal-kapal nelayan masih terlihat rapi berlabuh. Guest houses di sekitar pantai dibangun berdampingan dengan rumah penduduk. Anda bisa pilih mau kamar yang ber-AC atau hanya dengan kipas angin. Harga sewa mulai dari sekitar Rp 150.000 semalam.

Padangbai dikenal dengan pemandangan bawah airnya. Kota ini kaya akan pemandangan laut yang indah. Jangan takut tidak bisa menikmati alam bawah laut karena tidak mempunyai alat-alat. Di sana lengkap tersedia tempat penyewaan alat-alat scuba diving dan free diving atau biasa dikenal dengan snorkeling.

Anda juga bisa memilih mau melaut dengan kapal besar atau kapal nelayan. Kapal besar biayanya bisa mencapai Rp 300.000 seorang. Kapal nelayan hanya Rp 75.000 seorang, termasuk alat-alat snorkeling untuk dua jam perjalanan.

Jika anda ingin sesekali escape dari hectic-nya kota besar, merasakan tenangnya sebuah kampung, makan aneka macam seafood, bermain dengan ikan-ikan dan terumbu karang serta lembutnya pasir putih maka Padangbai bisa menjadi salah satu alternatif pilihan. (Almeria Allen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com