Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premium Naik, Harga Kebutuhan Pokok Bakal Ikut Naik

Kompas.com - 16/02/2012, 01:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Indonesian Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Mustika berpendapat, jika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium pada April 2012 mendatang maka kenaikan harga bahan pokok akan sulit dibendung.

"Yang tidak bisa dibendung kenaikan tarif transportasi, ekspektasi pedagang soal harga kebutuhan pokok dan produk pertanian," kata Erani pada sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (15/2/2012).

Menurut dia, pemerintah akan kesulitan mengendalikan atau mengantisipasi efek tular dari kenaikan BBM. "Ini pengalaman menaikkan harga BBM pada tahun 2005. Harga beras, gula, dan lainnya berlipat naiknya sehingga tingkat inflasi tidak bisa dikendalikan," ujarnya.

Jika kenaikan harga premium Rp 1.500 per liter maka tingkat inflasi diperkirakan 9-10 persen. "Problem yang sering muncul adalah mafia komoditas, problem infrastruktur, oligopoli terhadap distribusi barang sulit dikendalikan," ujarnya.

Erani memperkirakan pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium Rp 1.000 per liter. Saat ini harga premium Rp 4.500 sehingga jika dinaikkan Rp 1.000 per liter menjadi Rp 5.500 per liter.

Kenaikan harga premium tampaknya akan menjadi pilihan utama pemerintah daripada kebijakan pembatasan premium. "Perkembangan terakhir BBM bersubsidi akan dinaikkan. Terakhir cuma mau dilihat besaran kenaikannya antara Rp 500 sampai Rp 1.500 per liter. Tapi paling-paling nanti diambil jalan tengahnya Rp 1.000 per liter," kata Erani.

Menurut dia, kenaikan harga premium Rp 1.000 per liter bisa menghemat APBN Rp 40 triliun hingga Rp 50 triliun. "Yang saya tidak tahu apa transportasi publik dan sepeda motor kena kenaikan harga. Ini masih jadi perdebatan sampai sekarang," kata Erani.

Diakuinya, kenaikan harga BBM hingga Rp 1.500 per liter akan berdampak pada inflasi tahun 2012 yang diperkirakan tembus hingga 10 persen, suku bunga bank akan naik, tingkat pengangguran meningkat, dan pertumbuhan ekonomi bisa 5-5,3 persen. "Kalau pembatasan BBM yang dilakukan akan lebih rumit karena dampaknya bisa ke mana-mana. Semakin tidak realistis untuk diterapkan," ujarnya. (Hasanudin Aco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

    Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

    Whats New
    Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

    Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

    Whats New
    Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

    Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

    Whats New
    Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

    Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

    Work Smart
    Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

    Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

    Earn Smart
    Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

    Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

    Whats New
    Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

    Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

    Earn Smart
    Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

    Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

    Earn Smart
    Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

    Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

    Whats New
    Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

    Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

    Work Smart
    Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

    Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

    Whats New
    IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

    IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

    Whats New
    Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

    Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

    Whats New
    Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

    Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

    Work Smart
    Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

    Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com