Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Prima untuk Bantu Atlet

Kompas.com - 21/02/2012, 03:13 WIB

Jakarta, Kompas - Yayasan Olahragawan Indonesia dan Telkomsel meluncurkan kartu perdana prabayar dengan nama ”Kartu Prima”, Senin (20/2), di Mal FX, Jakarta. Kartu itu untuk membantu pembinaan atlet berprestasi sekaligus membantu mantan atlet yang hidup dalam kondisi memprihatinkan.

Acara peluncuran diisi dengan bincang-bincang bertema ”Atlet dan Mantan Atlet Berprestasi Indonesia, Quo Vadis?” dengan pembicara yaitu Pembina Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) Tonny Djayalaksana; mantan atlet bulu tangkis Rudy Hartono; anggota DPR, Taslim Chaniago; serta Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga Tunas Dwidharto.

Acara peluncuran juga dihadiri Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno. Beberapa atlet peraih emas di SEA Games XXVI/2001, antara lain perenang Siman Sudartawa dan atlet balap sepeda disiplin down hill Risa Suseanty, juga hadir.

Tonny Djayalaksana mengungkapkan, ide mengenai Kartu Prima muncul karena ingin membangkitkan prestasi olahraga Indonesia. YOI dan Telkomsel siap bekerja sama dengan pihak terkait, seperti KONI, dalam bidang pembinaan atlet.

Menurut Tonny, hasil penjualan Kartu Prima akan disisihkan untuk pembinaan atlet dan mantan atlet yang hidup memprihatinkan. Namun, Tonny tak menjelaskan berapa besarnya dana yang akan disalurkan bagi atlet berprestasi dan mantan atlet itu. ”Besarnya bantuan dana tergantung dari hasil penjualan kartu. Kami akan mengumumkan kepada masyarakat melalui media massa mengenai jumlah dana yang berhasil dikumpulkan,” katanya.

Sarwoto Atmosutarno mengatakan, jumlah penjualan Kartu Prima sudah mencapai 500.000 buah. Ia optimistis pembeli Kartu Prima terus bertambah karena jumlah pengguna ponsel di Indonesia termasuk terbesar di dunia.

Terobosan baru

Rudy Hartono menuturkan, program Kartu Prima merupakan terobosan dalam dunia olahraga. Namun, manfaat dari program seperti Kartu Prima baru terlihat dalam jangka panjang. ”Tidak gampang mencetak olahragawan tingkat dunia, sementara peran pemerintah terhadap olahraga yang punya prestasi masih kurang. Program ini adalah program dari masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan swasta,” katanya.

Tunas Dwidharto mengutarakan, negara menjamin masa depan atlet dan mantan atlet sesuai UU No 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Menurut Tunas, pemerintah memberikan beasiswa, kenaikan pangkat, dan penghargaan lain kepada atlet berprestasi. Pemerintah juga mengangkat atlet menjadi PNS. ”Atlet jangan melupakan pendidikan karena pendidikan menjadi syarat untuk diangkat menjadi pegawai,” ujarnya. (WAD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com