PONTIANAK, KOMPAS.com — Ekspansi perkebunan kelapa sawit ke sejumlah tanah adat di Kalimantan Barat masih terus berlangsung. Namun, sebagian masyarakat adat tetap menolak masuknya investasi sektor perkebunan kelapa sawit ke wilayah mereka.
Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Adat Dayak Tamambalo, Kecamatan Embaloh Hulu, Kapuas Hulu, Marcelina Lin mengatakan, investor perkebunan kelapa sawit seperti tak pernah jera untuk terus mencoba melakukan ekspansi ke wilayah adat.
"Sudah berulang kali kami menolak, masih saja investor yang mendapatkan izin lokasi itu ingin menanamkan modalnya di wilayah kami," kata Marcelina, Minggu (11/3/2012).
Marcelina mengatakan, selain Dayak Tamambalo, Dayak Iban di Embaloh Hulu juga menolak masuknya investasi kebun kelapa sawit di wilayah mereka.
"Sistem pengambilalihan lahan dan konsep kerja sama yang jamak dilakukan perusahaan kelapa sawit di Kalbar sangat merugikan petani. Dengan masih ditambah dengan bahaya kerusakan lingkungan dan beban utang, masyarakat menolak masuknya investasi kelapa sawit," tutur Marcelina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.