Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPN: Penyatuan Zona Waktu Baru Wacana

Kompas.com - 19/03/2012, 14:48 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana, mengatakan rencana penyatuan zona waktu itu baru sekadar wacana. Pemerintah belum mengkaji lebih dalam wacana tersebut. "Nggak ada (kajian Bappenas). Itu kan Pak Hatta bilang kajian waktu dia Menristek (Menteri Riset dan Teknologi)," ujar Armida kepada Kompas.com, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (19/3/2012).

Ia mengatakan, kajian mengenai penyatuan zona waktu pernah dilakukan cukup dalam sewaktu Hatta Rajasa menjabat sebagai Menristek. Tapi, kata dia, kajian lintas bidang juga perlu dilakukan. Bukan hanya dari sisi teknis, seperti astronomi ataupun geografi, tetapi juga sisi ekonomi. "Itu kan perlu studi khusus nggak bisa hanya gitu saja. Rupanya waktu Pak Hatta sebagai Menristek itu ada kajiannya mendalam tapi pertimbangannya banyak kan," tambah Armida.

Kajian lintas bidang ilmu penting untuk menentukan apakah Indonesia cocok dengan tiga zona waktu seperti sekarang ini, dua zona atau bahkan hanya satu saja.

Armida sendiri mengakui belum mengetahui seperti apa cara mengkajinya. Setahu dia, penyatuan zona waktu masih sebatas wacana saja. Wacana ini pun dilemparkan ke masyarakat untuk mengetahui seperti apa responnya. Pemerintah sendiri tetap akan mengkajinya secara lintas bidang. Untuk itu, pemerintah pun perlu saling berkoordinasi. "Ini kan baru wacana dilempar mau dapat respon masyarakat gimana," ujar Armida.

"Sekarang ini sebatas melihat dan memperoleh masukan dari masyarakat. Semua ada tahapannya," pungkas dia.

Seperti diwartakan, pemerintah berencana menyatukan wilayah waktu Indonesia yang sekarang ini dibagi menjadi tiga zona waktu yaktu Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), Tengah (Wita) dan Timur (WIT). Rencananya, pemerintah akan memakai Wita atau GMT+8 sebagai patokan. Ini dilakukan diantaranya demi efisiensi birokrasi dan peningkatan daya saing ekonomi. "GMT+8 adalah menyampaikan Indonesia menjadi satu waktu," sebut Edib Muslim, Kadiv Humas dan Promosi KP3EI (Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), di Bogor, Sabtu (10/3/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com