Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Lirik Potensi Ekspor Radioaktif ke China

Kompas.com - 28/03/2012, 12:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Belum diproduksinya zat radioaktif atau radioisotop di China membuka peluang Indonesia menjadi eksportir radioisotop ke negara Tirai Bambu itu. Peluang inilah yang dilirik Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Untuk mengambil peluang itu, Dahlan berniat mencari sumber dana Rp 100 miliar untuk membiayai produksi radioisotop pada PT Batan Teknologi di Indonesia. Dana itu rencananya akan dipinjam dari perbankan nasional maupun dari pinjaman asing.

Yang jelas, menurut Dahlan, tambahan modal itu untuk meningkatkan kapasitas produksi radioisotop PT Batan Teknologi menjadi 900 curie per minggu. "Saat ini kapasitas produksi radioisotop PT Batan Teknologi baru 40 curie," kata Dahlan di Jakarta, Selasa (27/3/2012).

Selain China, Indonesia juga berpotensi mengekspor radioisotop tersebut ke Jepang. Saat ini, PT Batan Teknologi sudah mengekspor radioisotop ke Malaysia, Filipina, dan Banglades.

Dahlan menargetkan, bulan Agustus 2012 nanti, PT Batan Teknologi sudah mengekspor sebanyak 100 curie per minggu. Secara perlahan, ekspor radioisotop itu naik menjadi 900 curie sampai pertengahan 2013.

Dari sisi potensi pasar, Dahlan bilang, pasar radioisotop mencapai Rp 1 triliun sampai Rp 1,5 triliun per tahun. "China butuh 300 curie radioisotop per minggu, sementara Jepang butuh 1.000 curie per minggu," ujarnya.

Selain itu, Dahlan yang juga memiliki latar bisnis ini menyebutkan, ekspor radioisotop menjanjikan laba yang besar. Sayangnya, Dahlan enggan menyebutkan berapa potensi laba dari ekspor radioisotop tersebut.

Namun, menurut Dahlan, ekspor radioisotop bukan hal yang mudah. Pasalnya, radioisotop harus sudah digunakan maksimal 60 jam setelah diproduksi. "Kami harus tahu jadwal pengiriman radioisotop, makanya pengiriman harus dengan pesawat. Karena maksimal 60 jam radioisotop harus dipakai," jelasnya.

Selama ini, PT Batan Teknologi mengembangkan produksi radioaktif jenis Mo-99 (radioisotop) dan radioaktif I131 (bahan radioaktif untuk terapi tiroid dan diagnosis ginjal). Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif yang dibuat dengan menggunakan reaksi inti dengan netron dan digunakan pada bidang hidrologi, biologi, dan industri.

Radioisotop juga biasa digunakan untuk dunia kedokteran sebagai salah satu alat untuk memeriksa letak kanker di dalam tubuh seorang penderita kanker. (Lili Sunardi/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com