Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU: Tunda Kenaikan BBM!

Kompas.com - 30/03/2012, 15:43 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama secara resmi meminta pemerintah menunda rencana kenaikan harga BBM. PBNU meminta agar pemerintah mendengar aspirasi rakyat yang menolak rencana kenaikan BBM.

Dalam rilisnya ke Kompas, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyatakan penolakan oleh masyarakat semakin luas dan seharusnya pemerintah mendengar tuntutan tersebut. "Ada baiknya pemberlakuan kenaikan harga BBM ditunda," kata Said, Jumat (30/3/2012).

Said mengatakan, bila pemerintah tak hirau dengan tuntutam masyarakat yang menolak kenaikan BBM, diyakini gelombang demonstrasi makin meningkat.

"Apabila tidak didengar justru mengancam stabilitas kondisi keamanan. Kerusuhan yang bisa terjadi sebagai akibatnya, lebih mengkhawatirkan merusak perekonomian Indonesia dalam waktu jangka panjang," ujar Said. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

    Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

    Whats New
    Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

    Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

    Whats New
    Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

    Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

    Whats New
    Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

    Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

    Whats New
    Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

    Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

    Whats New
    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

    Spend Smart
    Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

    Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

    Whats New
    Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

    Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

    Whats New
    Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

    Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

    Whats New
    Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

    Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

    Whats New
    Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

    Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

    Whats New
    Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

    Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

    Whats New
    Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

    Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

    Whats New
    Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

    Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

    Whats New
    Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

    Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com