Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Miras Rumahan di Tangerang Digerebek

Kompas.com - 12/04/2012, 04:44 WIB

Tangerang, Kompas - Sebuah rumah elite di Cluster Asia Blok B 32 No 27 Perumahan Banjar Wijaya, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, digerebek Tim Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa (10/4), karena penghuninya diduga memproduksi minuman keras.

Sejak siang, tim yang dipimpin Ajun Komisaris Vero Ginting sudah mengintai rumah tersebut. Pukul 17.00, Ginting bersama lima orang dari Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan tujuh anggota Polsek Cipondoh menggerebek rumah tersebut.

Hendra (31), seorang sopir, ditangkap. Polisi juga memburu Surya, pemilik usaha, bersama tiga karyawan yang melarikan diri saat penggerebekan.

Pabrik rumahan itu diduga memproduksi miras jenis wiski, vodka, dan lainnya. Polisi menemukan alat sablon, alat pres botol, dan empat set alat suling miras oplosan. Selain itu, ditemukan pula dua drum berisi anggur merah dan wiski, pita cukai palsu, 16 kotak minuman vodka, 10 kotak berisi minuman wiski, dan 30 kotak berisi minuman anggur. Ditemukan juga 10 karung berisi botol vodka kosong, 3 karung botol anggur kosong, dan 4 kotak tutup botol. ”Petugas kami sedang mendata barang tersebut,” kata Kepala Seksi Penyidikan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Provinsi Banten Joko S.

Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sofyan Syarif, ditemukan sekitar 17.000 pita cukai palsu. ”Kejahatan pemalsuan pita cukai ini ancaman hukumannya delapan tahun. Instansi yang berwenang menangani pemalsuan pita cukai adalah Bea dan Cukai,” katanya.

Kepala Polsek Cipondoh Komisaris Suyono mengatakan, pihaknya tak tahu bahwa di rumah itu ada kegiatan produksi miras. ”Mereka baru sebulan lebih mengontrak rumah,” jelas Suyono.

Pengakuan Hendra kepada polisi, miras itu dijual di Jakarta. ”Produk mereka dijual ke daerah Pasar Minggu,” kata Suyono.

Rasti, pembantu rumah tangga di sebelah rumah yang digerebek, mengatakan, ada empat orang yang tinggal di dalam rumah itu. Pintu pagar besi yang biasanya dibuka pengontrak sebelumnya ditutup dengan fiber. (PIN/RTS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com