BANJARMASIN, KOMPAS -
Menurut informasi, korban yang bernama Yusri alias Amak (35), diserang oleh massa tidak dikenal dalam perjalanan pulang usai melakukan kewajiban absensi di perusahaan. Korban yang mengendarai sepeda motor dihadang massa yang mencapai ratusan orang. Penyerang melengkapi diri dengan senjata tajam, seperti parang.
Kepala Kepolisian Resor Hulu Sungai Selatan (HSS) Ajun Komisaris Besar Yusran Cahyo mengatakan, hingga Senin malam situasi di sekitar lokasi telah pulih.
Namun, pihaknya bersama aparat TNI dari Komando Distrik Militer 1003/Kandangan masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kepolisian Resor HSS sendiri mendapat bantuan satu kompi pasukan Brigade Mobil dari Kepolisian Daerah Kalsel.
”Situasi telah berangsur membaik. Namun petugas masih berjaga-jaga di kepolisian resor dan kepolisian sektor,” ujar Yusran.
Menurut Yusran, dugaan sementara peristiwa ini terjadi akibat salah paham terkait upaya pembukaan lahan di daerah setempat oleh PT SLS. Sejauh ini ada pihak yang kontra terhadap upaya pembukaan lahan itu. Mereka tidak menginginkan adanya pembukaan lahan sawit di wilayah setempat.
”Aspirasi mereka sebenarnya sudah didengar oleh pihak perusahaan. Selama ini tidak ada aktivitas pembukaan lahan. Yang ada dan disalahpersepsikan oleh massa sebenarnya baru pemetaan oleh konsultan tentang topografi,” ungkap Yusran, yang mengaku pihaknya baru memintai keterangan sejumlah saksi atas kasus ini, belum ada yang diamankan.
PT SLS sendiri baru masuk ke daerah itu beberapa waktu lalu. Adapun aktivitas perusahaan baru tahap sosialisasi, pemberian tali asih kepada warga, dan pembibitan.