Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangutan Sumatera Terancam

Kompas.com - 26/04/2012, 03:40 WIB

Banda Aceh, Kompas - Alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan sawit di kawasan Rawa Tripa, Nagan Raya, Aceh, kian mengancam habitat orangutan Sumatera (Pongo abelii) yang banyak menghuni kawasan tersebut. Selain jumlahnya berkurang akibat rusaknya habit, tak sedikit orangutan yang dibunuh atau dicuri saat memasuki lahan sawit.

”Rawa Tripa dulu dikenal sebagai habitat paling banyak terdapat orangutan Sumatera, tapi sekarang sudah semakin jarang. Sebagian terbunuh, sebagian lagi punah seiring rusaknya hutan gambut itu,” kata pemantau lingkungan Rawa Tripa, Indriyanto, Rabu (25/4).

Tahun 2009, orangutan di kawasan tersebut diperkirakan masih lebih dari 300 ekor. Namun, pembukaan lahan yang semakin luas di Rawa Tripa untuk lahan sawit membuat populasi primata khas Nusantara itu diperkirakan tinggal 200 ekor.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh mencatat, dari luasan semula mencapai 61.000 hektar, kini Rawa Tripa tinggal sekitar 20.000 hektar. Pembukaan lahan perkebunan oleh swasta di lahan tersebut menjadi persoalan utama.

Selain itu, sebagian kawasan hutan rusak akibat pembakaran dan kekeringan setelah air dalam kawasan itu tersedot untuk irigasi perkebunan sawit. Yang terakhir, Pemerintah Provinsi Aceh pada Agustus 2011 kembali memberi izin alih fungsi lahan hutan gambut Tripa untuk perkebunan, yaitu untuk PT Kalista Alam seluas 1.605 hektar.

Tak jarang, lanjut Indriyanto, tersiar kabar bahwa banyak orangutan yang diburu dan dibunuh untuk dimakan. Sebagian dijual ke luar daerah untuk diselundupkan. ”Kabar-kabar seperti ini biasa terdengar di kalangan warga sini,” paparnya.

Susah dicari

M Ibduh, Keuchik (kepala desa) Desa Sumber Bakti, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, Aceh, mengatakan, lahan hutan yang kini dibuka untuk perkebunan sawit PT Kalista Alam seluas 1.605 hektar tersebut dahulu merupakan hutan rawa lebat yang banyak ditumbuhi pohon-pohon besar. Namun, sejak tahun 2009, lahan tersebut telah menjadi kebun sawit.

”Sejak itu ikan lele, lokan, madu, dan lain-lain yang biasa kami dapatkan di hutan Rawa Tripa sudah sangat susah dicari. Orangutan pun sering keluar ke permukiman, tetapi jumlahnya tak seperti dulu lagi,” katanya.

Kini, lokasi tersebut nyaris kering dan tidak ada hutan lagi. Banyak binatang yang menghilang, antara lain orangutan, harimau, dan beruang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com