Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Molor, Mayoritas Proyek yang Dibiayai dengan Utang

Kompas.com - 30/04/2012, 04:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Mayoritas proyek yang rencananya dibiayai utang luar negeri molor dalam proses pelaksanaannya. Selain pemerintah terbebani karena harus membayar ongkos komitmen, kondisi ini juga menyebabkan target pembangunan meleset.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto di Jakarta, Minggu (29/4), menyatakan, proyek-proyek yang tergolong berisiko segera dievaluasi.

Jika dalam perkembangannya pengelola proyek tidak menunjukkan perbaikan kinerja, utang luar negeri yang menjadi sumber dana proyek itu akan dibatalkan. ”Tidak bisa pemerintah disandera dengan kinerja yang tidak baik dari pengelola proyek,” kata Rahmat.

Rahmat menegaskan, jika proyek molor, target pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat meleset. Negara juga harus membayar ongkos komitmen sebesar 0,18 persen-0,37 persen dari pinjaman yang belum ditarik setiap enam bulan sekali.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan per 31 Maret 2012, total utang luar negeri senilai Rp 65 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Utang luar negeri yang belum seluruhnya ditarik senilai 24 miliar dollar AS terdiri atas 248 utang. Dari utang tersebut, 183 di antaranya tergolong utang aktif.

Kepala Subbidang Monitor dan Evaluasi DJPU Kementerian Keuangan Sumiyarto menilai, permasalahan generik atas pinjaman luar negeri tersebar di seluruh proses, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan. Di proses persiapan, misalnya, persoalan terkait pemenuhan conditions precedent, pembayaran uang muka, pembebasan lahan, dan proses perizinan. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Whats New
Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Whats New
Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program 'Well-Being'

Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program "Well-Being"

Whats New
CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

Whats New
Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Whats New
Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Whats New
Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Whats New
Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Whats New
3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

Whats New
IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling 'Boncos'

IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling "Boncos"

Whats New
10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Whats New
Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Whats New
Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com