Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperkosa Majikan di Malaysia, TKI Lahirkan Dua Anak

Kompas.com - 04/05/2012, 17:00 WIB
Agustinus Handoko

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com — SA (34), tenaga kerja asal Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, diperkosa oleh majikannya di Malaysia hingga hamil. SA melahirkan dua anak laki-laki kembar yang saat ini berumur tiga bulan.

SA tiba di Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (4/5/2012), dengan diantar oleh tim dari Kementerian Sosial dan Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Devi Tiomana. Korban kejahatan seksual itu sebelumnya menjalani rehabilitasi di Jakarta.

SA sudah hilang kontak dengan keluarganya sejak 10 tahun lalu atau sesaat setelah menjadi TKI ilegal di Malaysia. Bahkan, SA sudah dianggap meninggal oleh keluarganya.

Devi mengatakan, saat ini masih diselidiki siapa majikan dan di mana tempat kerja SA. "Yang paling penting sekarang, proses reunifikasi dengan suami dan anaknya bisa terlaksana. Keluarga meminta agar dilakukan proses hukum terhadap semua pihak yang terlibat," kata Devi.

Tim Reaksi Cepat Kementerian Sosial dan YNDN masih agak kesulitan mendapatkan informasi detail mengenai tempat kerja SA dan majikannya di Malaysia. SA ditemukan oleh penduduk di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tanpa identitas, lima bulan lalu.

SA sempat menjadi korban perkosaan juga di Surade, dan kasusnya masih diselidiki polisi. Devi menduga, SA bisa sampai di Surade karena terpisah dengan rombongan besar saat proses pengembalian TKI ilegal sesampainya di Jakarta.

"Namun, mungkin juga dia sedang diincar oleh mafia TKI sehingga terpisah dari rombongan," kata Devi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com