Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamendag: Tahun Ini Masa Tebar Benih Pasar Baru

Kompas.com - 16/05/2012, 13:53 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengatakan, produk Indonesia punya peluang yang besar untuk berkembang di pasar internasional. Untuk bisa bersaing di pasar luar, produk nasional pun harus bisa masuk dan memperkenalkan diri ke pasar asing, misalnya melalui pameran dan membangun jaringan.

"Jadi, sekarang kita melihat konteks ekspor tidak bisa lagi generalisasi. Kita harus lihat secara spesifik, seperti kopi, kemudian nanti handicraft," sebut Bayu kepada Kompas.com di sela-sela Rakornas III TPID 2012, Rabu (16/5/2012) di Jakarta.

Bayu menerangkan, kemampuan setiap produk nasional harus benar-benar digali. Ia yakin produk nasional punya diferensiasi yang kuat. Diferensiasi menjadi penting demi memenangkan persaingan yang ketat di pasar internasional. Lalu, sambung dia, produk nasional pun diperkenalkan ke pasar-pasar asing, khususnya pasar baru.

Proses pengenalan itu bisa melalui pameran dagang ataupun membangun jaringan antarpengusaha. Kedua hal ini harus dilakukan sesegera mungkin sekalipun kondisi pasar luar negeri belum pulih karena krisis ekonomi. "Saya kok merasa tahun 2012 ini adalah masa kita harus menebar benih (yakni) keterkaitan kita dengan pasar-pasar yang baru dan produk-produk baru. Jadi, pada saat ekonomi dunia mulai pulih, kita sudah punya cantolannya di sana; dan kita bisa masuk jauh lebih cepat daripada sebelumnya," papar Bayu.

"Kita harus juga bikin tailor made sesuai yang mereka mau. Itu yang harus kita lakukan," pungkas dia.

Belakangan ini, lembaga Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) mengirimkan kabar bahwa ada ketertarikan pengusaha asing terhadap sejumlah produk Indonesia. Salah satunya adalah produsen keju berbahan dasar susu domba asal Italia mencari pemasok dari Indonesia. Hal ini disampaikan pengusaha Italia, Ricardo Sartori, kepada Sumber Sinabutar, Kepala ITPC Milan, pada pameran makanan internasional Cibus di Parma, Italia, selama 7-10 Mei 2012 lalu.

Sumber mengatakan, perusahaan milik Sartori sekarang ini mengalami kesulitan untuk memperoleh pasokan susu domba yang selama ini didatangkan dari Suriah. Hal itu disebabkan kondisi politik Suriah yang tidak kondusif. "Menurut Sartori, Indonesia merupakan pilihan utama pengganti Suriah untuk memasok susu domba bagi perusahaan kejunya," sebut Sumber dalam rilis yang diterima Kompas.com di Jakarta, Senin (14/5/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com