Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Normandia-Operasi Seroja di Lapak Besi Tua

Kompas.com - 19/05/2012, 02:29 WIB

Di Gang Belah Kapal I, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (16/5), suara percikan api mesin las memotong besi dan logam terputus terdengar riuh. Di sela bangkai-bangkai kapal yang dipotong terlihat tiga bekas Kapal Republik Indonesia jenis landing ship tank pelaku sejarah pendaratan di Normandia, Operasi Mandala-Trikora, Operasi Seroja, hingga evakuasi pengungsi dari Timor Timur pasca-penentuan pendapat 1999 menanti giliran dipotong sebagai besi tua.

Salah satu bukti jasa kapal-kapal tersebut, pada medio April 2012, Kompas bertemu Tomini, gadis asal Banda Neira. Dia dilahirkan di atas KRI Tomini 508 di tahun 1988 ketika ibunya, Nyonya Saribanun, yang hamil tua diungsikan ketika Gunung Api meletus di Kepulauan Banda. ”Saya dilahirkan di atas kapal perang Tomini. Waktu itu penduduk Banda diungsikan karena letusan Gunung Api,” ujar Tomini.

Para pelaut juga menyimpan kenangan mendalam akan kapal-kapal itu. Bagi pelaut, kapal adalah rumah pertama, apalagi bangsa Indonesia konon adalah bangsa bahari! ”Waktu tiga LST (landing ship tank) tersebut ditarik dari dermaga Kolinlamil, banyak prajurit meneteskan air mata,” kata seorang letnan kolonel di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Wacana Museum Terapung

Sebelumnya, menjelang keberangkatan ke Pulau Nipah, Kepulauan Riau, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Marsetio mengatakan, jika ada pihak yang berminat membuat Museum Terapung dari salah satu kapal tersebut, pihaknya tentu mengizinkan. ”Kita tidak mengeluarkan biaya. Silakan jika ada yang ingin melestarikan, tentu didukung, apalagi ini sejarah bangsa dan dunia,” ujarnya.

Bahkan, sebuah tempat wisata di pinggir laut Jakarta sudah menyediakan tempat dan dana untuk Museum Terapung pertama di Indonesia yang diharapkan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Apalagi, LST tersebut juga terkait sejarah Amerika Serikat, Perancis, Aljazair, Inggris, Italia, dan negara Sekutu dalam Perang Dunia II di Eropa!

Waktu bergulir, kapal tersebut dilepas dari kendali TNI AL dan berada di bawah Kementerian Pertahanan. Ular-ular Perang, panji kapal, diturunkan sehingga kapal tersebut tidak berada di bawah Kolinlamil.

”Semalam (Selasa petang) saya masih mendengar perintah salah satu LST, yakni bekas KRI Tomini 508, ditinggal di Kolinlamil untuk dijadikan Museum Terapung sebagai pelestarian sejarah perjuangan bangsa,” kata seorang mayor pelaut.

Banyak perwira dan pelaut TNI AL yang berharap salah satu kapal bisa dijadikan Museum Terapung. Mereka, para perwira dan prajurit, selalu berkata, ”Wacana ini harus didorong lewat media massa dan akademisi. Kami terikat hierarki militer. Kami memberikan dukungan moral kepada teman-teman untuk mewujudkan gagasan ini.”

Ternyata, kepentingan ekonomi mengalahkan nilai sejarah. Tahu-tahu semua kapal disuruh ditarik ke ”kuburan terakhir” sebuah pemotongan kapal di Cilincing.

Ketua Komunitas Sahabat Museum Ade Purnama yang diundang Kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat mengaku sudah mendapatkan dukungan Menko Kesra dan Kementerian Pendidikan untuk melestarikan salah satu kapal sebagai Museum Terapung. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparno sudah mendukung secara lisan.

Sekretaris Menko Kesra Indroyono Susilo menerima permintaan Yayasan Sahabat Museum dan Yayasan Ladang Media untuk menyelamatkan setidaknya KRI Tomini dijadikan Museum Terapung. ”Usulan tersebut sudah disampaikan kepada Panglima TNI dan KSAL yang disambut positif. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mendukung,” katanya.

”Di Asia Tenggara hanya Indonesia yang masih punya kapal LST tipe Perang Dunia itu. Pemerintah AS sempat meminta salah satu kapal untuk melengkapi koleksi museum mereka. Kita berharap masih ada waktu menyelamatkan salah satu kapal dari pemotongan. Nilai sejarahnya jauh lebih mahal daripada besi tua,” ujar Ade.(Iwan Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com