Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Elnusa Terbengkalai

Kompas.com - 27/05/2012, 19:52 WIB
Orin Basuki

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com- Dana internal PT Elnusa Tbk (ELSA) senilai Rp 111 miliar yang tertahan dalam kasus penggelapan oleh oknum Bank Mega membuat perusahaan ini tidak sanggup menjalankan upaya ekspansinya. Atas dasar itu, Elnusa sudah memperhitungkan kemungkinan terhambatnya pertumbuhan usaha mereka pada tahun 2012.

"Kami meyakini sepanjang 2012 ini, kami akan tetap tumbuh dibanding tahun lalu. Namun, dengan tertahannya Rp 111 miliar di Bank Mega, pertumbuhan kami jadi terhambat dari yang seharusnya," kata Wakil Presiden Legal Korporasi Elnusa Imansyah Syamsuddin di Jakarta, Minggu (27/5/2012) dalam siaran pers yang diterima Kompas Minggu siang.

Menurut Imansyah, dana Rp 111 miliar adalah dana yang cukup besar untuk memodali berbagai proyek yang bisa dikerjakan Elnusa. Namun, proyek-proyek tersebut urung terlaksana karena Elnusa kekurangan modal.

Untuk menekan dampak buruk, Elnusa mencari tambahan pendanaan cepat dan lebih murah seperti melakukan refinancing (pembiayaan proyek melalui utang). Ini dilakukan untuk mencari pengganti dana yang tertahan di Bank Mega.

Sebagai gambaran, untuk proyek hulu yang berada di darat, setiap harinya Elnusa mengeluarkan investasi sebesar 30.000- 60.000 dollar AS. Investasi lebih besar harus dikeluarkan untuk proyek offshore (lepas pantai) yakni 90.000- 120.000 dollar AS perhari.

"Padahal pembayaran proyeknya bisa saja baru dilakukan setelah tiga atau enam bulan kerja. Jadi banyak proyek yang seharusnya bisa diambil, tidak bisa diambil," tukasnya.

Pada tahun 2011, setelah kasus pembobolan dana Elnusa d Bank Mega terungkap, sebenarnya manajemen Elnusa, ujar Imansyah, tak terlalu memikirkannya, karena mengganggap dana tersebut merupakan dana cadangan. Namun, sejalan dengan banyaknya proyek yang didapat, dana cadangan tersebut pun tak ayal dibutuhkan perseroan. "Banyak hal diluar perhitungan terjadi. Banyak proyek yang didapat dan terus terang ini membuat banyak klien merasa tak aman," tuturnya.

Tak mau mengulangi kesalahan yang sama tahun lalu, tahun 2012 ini, Imansyah mengatakan pihaknya akan lebih agresif. Temasuk terus mendesak Bank Mega membayarkan dana milik Elnusa. "Kami minta secepatnya Bank Mega bisa cairkan dana kami. Kalau tak bisa sepenuhnya 50 persen dulu deh. Jika mereka beritikad baik dan merasa harus sama-sama ambil risiko seharusnya mereka menawarkan hal ini, bukan kami," tegas Imansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com