Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBN Instrumen Aman

Kompas.com - 07/06/2012, 03:20 WIB

Jakarta, kompas - Meski tidak bisa lepas dari dampak krisis utang di zona euro, Surat Berharga Negara Indonesia diklaim telah menjadi instrumen investasi aman. Pengembangan SBN ke pasar ritel sudah sangat mendesak sebagai upaya penyediaan instrumen pembiayaan jangka panjang.

Hal itu mengemuka dalam Seminar ”Indonesia in The Midst of European Crisis” yang digelar Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun) di Jakarta, Rabu (6/6).

Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengungkapkan, gross Surat Berharga Negara (SBN) saat ini Rp 271 triliun.

”Guncangan di pasar saham membuat migrasi dan melakukan flight to safety. Dampaknya ke pasar SBN sangat besar,” kata Rahmat. Selain Rahmat, hadir pula sebagai pembicara dalam seminar itu Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Hendar serta Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Loto S Ginting.

Krisis utang Eropa telah menekan pergerakan harga SBN. Per 5 Juni 2012, jumlah kepemilikan asing di SBN tercatat Rp 223,05 triliun, turun Rp 11,45 triliun dari Rp 224,50 triliun di akhir Mei.

Menurut Rahmat, SBN sangat penting sebagai instrumen pembiayaan jangka panjang. Kreativitas diperlukan untuk mengembangkan pasar SBN di pasar ritel domestik. Dalam waktu dekat, BI akan mengoptimalkan SBN menjadi instrumen moneter.

Terkait dengan posisi rupiah, Gubernur BI Darmin Nasution menegaskan, nasib nilai tukar rupiah masih sangat ditentukan oleh perkembangan di Eropa dan Amerika Serikat. Jika perekonomian di Eropa tetap tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan, sementara perekonomian AS membaik, aset-aset akan cenderung mengalir ke dollar AS. Itu akan menyebabkan mata uang di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, melemah.

”Itu yang akan terjadi pada transaksi finansialnya. Jadi, Eropa kelihatannya tidak akan membaik dalam waktu dekat sehingga tinggal melihat situasi di Amerika saja,” ujarnya. (BEN/IDR/OIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com