Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih dalam Fase "Wait and See"

Kompas.com - 11/06/2012, 08:18 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Rencana lelang penjualan surat berharga syariah negara dengan target indikasi sebesar Rp 1 triliun diperkirakan dapat berpeluang menghambat depresiasi rupiah pekan ini. Pelaku pasar juga menantikan realisasi penerbitan fasilitas term deposit valas hingga diharapkan mampu mengurangi pelemahan rupiah.

Dukungan pemerintah pada perekonomian nasional terus disokong melalui penciptaan stabilitas moneter yang memunculkan indikasi bertahannya rupiah.

Pekan lalu, rupiah bergerak flat pada kisaran Rp 9.280-9.485 per dollar AS. Ketatnya pengawalan Bank Indonesia terhadap rupiah memang menyebabkan rupiah tidak terlalu berfluktuatif, namun cenderung memangkas cadangan devisa nasional hingga ke level 111,53 miliar dollar AS.

Analis BNI Treasurty, Klara Pramesti, menyatakan, kuatnya sentimen negatif Eropa ikut berperan dalam melemahkan rupiah. Level non delivery forward (NDF) rupiah di pasar offshore sempat berada di level tingginya di 9.580.

Status Yunani yang belum jelas membuat high risk currency kehilangan arah. Hal ini juga diperparah dengan kondisi kesehatan fiskal Spanyol dan sistem perbankannya,meskipun ditengarai zona euro terus berjuang mempertahan Yunani untuk tetap berada di kawasannya.

"Pemilu Yunani yang semakin dekat berpeluang menahan aksi appetite pasar hingga ikut melemahkan rupiah. Tekanan rupiah pun berpotensi semakin dalam apabila data ekonomi AS menunjukkan perbaikan hingga menguatkan dollar AS," kata Klara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com