Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol Berikan Sentimen Negatif pada Harga Minyak

Kompas.com - 19/06/2012, 07:20 WIB
Ester Meryana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah merosot untuk pertama kali dalam kurun waktu tiga hari karena ada kekhawatiran krisis utang Eropa memburuk dan mengancam pertumbuhan ekonomi global dan akhirnya mengurangi permintaan minyak mentah.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Juli turun 76 sen menjadi 83,27 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange, Senin (18/6/2012). Sedangkan harga minyak Brent untuk penetapan Agustus turun 1,56 dollar AS, atau 1,6 persen, menjadi 96,05 dollar AS barrel, di ICE Futures Europe exchange, London.

Turunnya harga minyak disebabkan oleh kondisi ekonomi Spanyol yang memburuk. Ini ditandai dengan biaya pinjam Spanyol naik menyentuh level era euro. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun Spanyol naik melebihi tujuh persen untuk pertama kali sejak euro diciptakan.

Selain itu, berdasarkan data Bank of Spain, kian banyak pinjaman tidak bisa dibayar pada bulan April. Pinjaman yang buruk dalam porsi total pembiayaan negara Uni Eropa itu naik menjadi 8,72 persen pada April.

Ini level tertinggi sejak 1994. Artinya, kondisi resesi di negara itu mendorong perusahaan dan konsumen menjadi gagal bayar. "Ada penularan kondisi ekonomi yang memburuk di Eropa dan itu pada dasarnya membuat harga (minyak) turun," sebut Michael Lynch, Presiden Strategic Energy & Economic Research, di Winchester, Massachusetts.

Sekalipun pasar sempat mendapatkan sentimen positif dari pemilihan umum Yunani namun itu kini tertutupi oleh berita dari Spanyol. "Meskipun berita Yunani positif, orang lebih khawatir sekarang mengenai Spanyol," tambah Lynch.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com