Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Investasi Emas Berimbal Hasil Tinggi

Kompas.com - 19/06/2012, 10:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tawaran investasi emas dengan imbal hasil tinggi kini mulai marak lagi. Bahkan, ada yang menawarkan imbal hasil tetap sebesar 60 persen.

Berdasarkan reportase Kontan, perusahaan ini memperjualbelikan emas dengan balutan investasi yang menggiurkan. Di kawasan Pluit, Jakarta Utara, tawaran investasi ini datang dari PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS).

GTIS menawarkan investasi emas dengan imbal hasil yang beragam. Ada yang sebesar 30 persen per tahun dengan kontrak 12 bulan. Sedangkan untuk kontrak tiga bulan atau dengan enam bulan ada bonus tetap antara 1,5 persen hingga 2 persen per tahun.

Tak berbeda jauh dengan GTIS, ada juga tawaran investasi emas dari PT Trimas Mulia. Perusahaan yang berkantor gedung di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, ini menawarkan investasi emas yang hampir mirip dengan GTIS.

Sayang, Manajer Pemasaran Trimas Mulia yang mengaku bernama Waski belum bisa memberikan klarifikasi. Dia beralasan hanya direktur utama yang bisa memberikan informasi resmi. Sayangnya, si direktur utama sedang berada di luar negeri.

Lalu ada pula tawaran investasi PT Makira Nature. Lagi-lagi, ketika Kontan menyambangi kantor Makira yang berada di Gedung Tamara, Jakarta Pusat, belum bersedia diwawancarai. "Nanti kami sampaikan ke direksi," kata petugas keamanan perusahaan tersebut.

Pengamat emas, Leo Hadi Loe, menduga praktik investasi dari perusahaan ini mengandung unsur money game, terutama untuk skema titip. Sebab, nasabah hanya memegang invoice transaksi beli dan sama sekali tidak ada perlindungan.

Pengamat logam mulia dan penulis Think Dinar Endy J Kurniawaran juga merasakan keanehan tawaran investasi itu. Endy sendiri mengaku pernah ditawarkan investasi tersebut. "Yang saya dengar dari mereka, dana investor tersebut diputar di bisnis komoditas fisik, misalnya ekspor dan impor di Singapura," katanya.

Ketua Satuan Tugas Waspada Investasi Sarjito mengatakan, tawaran investasi GTIS masuk dalam radar pantauannya. "Kami sudah mengawasi sejak akhir tahun lalu," katanya. Dia mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap tawaran investasi berimbal hasil tinggi. (Teddy Gumilar, Anastasia Lilin Y, Yuwono Triatmodjo/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

    Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

    Whats New
    PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

    PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

    Whats New
    Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

    Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

    Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

    Whats New
    LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

    LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

    Whats New
    Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

    Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

    Spend Smart
    Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

    Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

    Whats New
    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

    Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

    Whats New
    Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

    Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

    Whats New
    Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Whats New
    [POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

    [POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

    Whats New
    Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

    Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

    Whats New
    Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

    Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

    Whats New
    Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

    Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com