Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Volume Produksi Naik, Laba PTBA Merosot Tipis

Kompas.com - 24/07/2012, 21:08 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat laba bersih selama semester I-2012 turun tipis 3 persen dari Rp 1,61 triliun menjadi Rp 1,56 triliun. Penurunan laba bersih perseroan disebabkan karena kenaikan volume produksi dan ongkos transportasi kereta api.

Direktur Utama PTBA, Milawarma menjelaskan kinerja perusahaan selama Januari hingga Juni 2012 memang cukup positif. Namun belum bisa diimbangi oleh biaya-biaya yang tidak terduga. "Kinerjanya positif, tapi laba kami turun tipis 3 persen karena volume produksi batu bara tidak sebanding dengan peningkatan ongkos transportasi di kereta api. Sehingga berakibat meningkatnya volume persediaan batu bara," kata Milawarma saat konferensi pers di Omah Sendok SCBD Jakarta, Selasa (24/7/2012).

Namun Milawarma enggan menjelaskan besaran kenaikan biaya ongkos produksi dan biaya transportasi tersebut. "Yang jelas lebih besar dari pendapatan yang diterima perusahaan," katanya.

Tapi pada periode yang sama, menurut Milawarma, pendapatan perseroan naik 13 persen dari Rp 5,11 triliun menjadi Rp 5,79 triliun. Kenaikan pendapatan ini disebabkan karena kontribusi dari volume penjualan batu bara yang meningkat 13 persen dari 6,54 juta ton menjadi 7,36 juta ton. Sementara harga jual rata-rata batu bara pada periode yang sama sebesar Rp 785.043 per ton atau lebih tinggi 0,5 persen dibanding harga jual akhir tahun lalu sebesar Rp 781.228 per ton.

Untuk volume produksi, batu bara mencatatkan kenaikan 14 persen dari 6,19 juta ton menjadi 7,08 juta ton. Sedangkan pembelian batu bara dari pihak ketiga naik 144 persen dari 0,33 juta ton menjadi 0,81 juta ton. Sehingga total produksi dan pembelian batu bara perseroan lebih tinggi 21 persen dari 6,52 juta ton menjadi 7,89 juta ton. "Penambahan volume penjualan ini tidak berdampak positif ke laba usaha dan laba bersih perseroan," katanya. Laba usaha perseroan juga menurun tipis 5 persen dari Rp 1,97 triliun menjadi Rp 1,81 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com