Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Belum Berniat Lepas BPUI

Kompas.com - 28/07/2012, 15:10 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan hingga saat ini belum berniat untuk segera melepas PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Hal itu disebabkan BPUI saat ini masih dalam tahap restrukturisasi.

Deputi Menteri BUMN Bidang Jasa Parikesit Suprapto menjelaskan saat ini BPUI sedang terbelit utang akibat Rekening Dana Investasi (RDI) dan Standby Loan Agreement (SLA) sebesar Rp 1,2 triliun. "Kita belum menentukan mau dilepas atau tidak, dilepas ke siapa, pembayaran seperti apa. BPUI sekarang masih restrukturisasi," kata Parikesit saat ditemui media di kantor Pegadaian, Jumat malam (27/7/2012).

Sebenarnya, BPUI memiliki utang pokok sebesar Rp 250 miliar. Pinjaman dari pemerintah itu dipakai untuk stabilisasi pasar uang dan pasar modal pada 1997 silam. Tapi BPUI belum mampu membayar utang hingga sekarang. Akhirnya, dengan bunga dan denda, utang BPUI kini membengkak menjadi Rp 1,2 triliun.

"Kalau restrukturisasi (pembayaran utang) ini sudah selesai, baru nanti diputuskan, apakah mau dijual atau tidak," tambahnya.

Parikesit pun juga enggan menargetkan kapan BPUI bisa selesai dalam masa restrukturisasi tersebut. Namun dia meyakinkan bahwa Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) terutama milik PT Bahana Securities yang sempat anjlok karena penjualan saham perdana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang jeblok, kini sudah mulai sehat. "Kami ingin BPUI bisa selesai secepatnya. Nanti kalau sudah selesai, baru akan diminta persetujuan ke DPR," jelasnya.

Terkait rencana PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang tertarik membeli BPUI atau hanya Bahana Securities, Parikesit masih enggan menjelaskan secara gamblang. Pihaknya masih menunggu proses restrukturisasi selesai. Baru nanti pemerintah akan memutuskan, apakah akan menjual atau tidak. Sekadar catatan, Direktur Utama Bank BNI Gatot M Suwondo menyatakan pihaknya masih tertarik mengakuisisi BPUI. Namun, hingga kini perseroan masih belum mendapatkan tanggapan.

"Kami sudah mengirimkan surat, menanyakan setiap hari, tapi belum ada jawaban," kata Gatot.

Emiten berkode BBNI ini berniat membayar akuisisi BPUI dengan obligasi rekap yang mereka miliki. Bank BRI juga disebut-sebut mengincar Bahana Securities, anak usaha BPUI. Direktur Utama Bank BRI Sofyan Bashir menyatakan, saat ini masih menunggu proses restrukturisasi sekuritas yang mereka incar. Tapi dia tidak secara eksplisit menyebutkan bahwa yang dimaksud adalah Bahana Securities.

"Kami masih menunggu mereka restrukturisasi dulu," kata Sofyan. Sofyan tak membenarkan atau membantah ketika ditanya apakah yang dimaksud adalah Bahana Securities.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com