Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendi Prio Santoso: Harus Berani Ambil Risiko

Kompas.com - 06/08/2012, 10:41 WIB

EVY RACHMAWATI

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) dikenal sebagai pemain utama dalam bisnis pengangkutan dan distribusi gas bumi. Dengan pengalaman selama puluhan tahun menggeluti bisnis itu, kini perseroan tersebut menguasai jaringan distribusi dan transmisi pipa gas bumi, bahkan kini berkembang ke bisnis niaga gas alam cair.

Di tengah kontroversi terkait harga gas, perusahaan yang telah bertransformasi menjadi perusahaan publik itu menunjukkan kinerja bagus dengan membukukan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 5,93 triliun.

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) kini dipimpin Hendi Prio Santoso, pria kelahiran Jakarta, 5 Februari 1967. Alumnus BBA Keuangan dan Ekonomi Universitas Houston, Texas, Amerika Serikat, itu menjadi Direktur Utama PT PGN pada 13 Juni 2008. Seperti apa Hendi akan membawa PGN, berikut petikan wawancara Kompas dengan Hendi beberapa waktu lalu.

Apa ruang lingkup bisnis PGN?

Kami bergerak dalam bisnis pengangkutan dan distribusi gas bumi dalam pola integrasi. Kami membangun jaringan pipa transmisi gas berdimensi besar dari satu wilayah ke wilayah lain, antarprovinsi, antar pulau, bisa menyeberangi lautan. Agar gas dari hulu sampai ke pelanggan, kami juga membangun jaringan distribusi gas bumi.

Jadi, kami berfungsi sebagai stabilisator antara produsen gas dan pelanggan di hilir yang banyak. Dari sisi produksi, lapangan gas sporadis, berjauhan, dan cadangan gasnya berbeda-beda sehingga harus diintegrasikan. Pasalnya, kebutuhan gas pelanggan berbeda-beda, dari ratusan kubik sampai jutaan kubik.

Apakah membutuhkan dana besar?

Pembangunan pipa transmisi untuk mengangkut gas butuh dana besar. Sejak tahun 1995, kami mengeluarkan investasi 2,5 miliar dollar AS atau Rp 20 triliun untuk meningkatkan jaringan dari 1.900 kilometer menjadi 5.800 kilometer. Meski belum semua dipastikan terjadi penyerapan, kami berani membuat jaringan pipa lebih besar dari permintaan konsumen. Memang butuh keberanian mengambil risiko investasi.

Meski suplai gas akselerasinya tidak secepat yang kami harapkan, kami terus mengembangkan infrastruktur. Kami tidak bisa mengembangkan infrastruktur dalam waktu singkat, sekitar 3-4 tahun, karena butuh pembebasan lahan, izin, kontraktor, dan banyak alat yang harus dipesan jauh-jauh hari.

Bagaimana kinerja PGN?

Pada tahun 2006, volume penyaluran distribusi gas 300 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), sekarang 800 MMSCFD. Perputaran gas 1,6 miliar kubik per hari, setengahnya kami angkut gas milik produsen untuk pembeli seperti PLN. Untuk jaringan distribusi, kami membeli gas dari produsen dan menjualnya ke pelanggan PGN dari pelanggan rumah tangga sampai industri besar, termasuk PLN, serta 22 sektor industri kimia.

Porsi terbesar pelanggan kami adalah pelanggan rumah tangga. Namun, ini model bisnis terintegrasi. Kami berkomitmen membangun jaringan distribusi gas untuk pelanggan rumah tangga lalu disubsidi sektor yang lebih besar.

Pencapaian lain, dalam tiga tahun terakhir, kami menyetorkan pajak dan dividen Rp 16 triliun. Yang menikmati adalah pemerintah, masyarakat, dan pelaku ekonomi. Pemakaian bahan bakar minyak pun berkurang dengan adanya infrastruktur gas.

Menjadi perusahaan terbuka?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com