Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan Minta Adhi Karya Bertobat

Kompas.com - 08/08/2012, 14:40 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan menginginkan agar PT Adhi Karya Tbk (ADHI) untuk segera memperbaiki citra buruknya. Selama ini, Adhi Karya terpuruk karena terlibat dalam proyek Hambalang.

"Saya minta agar Adhi Karya punya warna baru. Saya minta agar mereka memperbaiki dosa-dosa lamanya. Apalagi ini bulan Ramadhan. Saya minta mereka segera bertobat," kata Dahlan saat acara "Temu Akbar Engineering BUMN 2012" di kantor Pertamina Jakarta, Rabu (8/8/2012).

Sekadar catatan, Adhi Karya memang terlibat dalam proyek Hambalang. Saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek tersebut. Sejumlah pegawai Adhi Karya diperiksa KPK dalam proyek Hambalang ini.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebut Adhi Karya menggelontorkan uang pelicin untuk mendapatkan proyek Hambalang senilai hampir Rp 1,2 triliun tersebut. Uang dari Adhi Karya, menurut Nazaruddin, mengalir ke Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan ke anggota Komisi X DPR.

"Adhi Karya sekarang susah untuk mencari proyek, apalagi setelah terkena Hambalang. Main di proyek PON Riau, kena masalah lagi. Saya minta mereka segera mengakhiri masalahnya. Kalau seperti ini terus malah tidak kerja-kerja, kasihan karyawannya," tambah Dahlan.

Dengan kondisi Adhi Karya seperti itu, sebenarnya Dahlan bisa saja langsung mengganti direksi yang terbukti terlibat proyek Hambalang. Namun, Dahlan masih memberikan keringanan kepada direksi. "Saya masih mengimbau saja, kalau terindikasi salah, diminta untuk istirahat. Meski mereka belum tentu bersalah, tapi ini juga demi kepentingan perusahaan dan karyawan," katanya.

Hingga saat ini, Dahlan juga masih mencium bau korupsi di anak perusahaan pelat merah tersebut. Namun, Dahlan tampaknya lebih berhati-hati, apalagi saat harus mengganti direksi. "Ada direksi yang masa jabatannya belum habis, kita juga tidak bisa langsung ganti. Kita imbau agar mereka mau diganti," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com