Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kemacetan Jakarta, Transportasi Akan Diintegrasikan

Kompas.com - 15/08/2012, 12:05 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan menjelaskan pihaknya akan fokus mengatasi kemacetan ibukota Jakarta di tahun ini. Salah satu caranya adalah mengintegrasikan seluruh moda transportasi umum. "Untuk mengatasi kemacetan Jakarta, transportasi harus dipadukan, baik bus, kereta api hingga busway. Begitu juga nanti dengan proyek monorel dan mass rapid transport (MRT)," kata Mangindaan saat ditemui di acara Mudik Gratis BNI di Parkir Timur Senayan Jakarta, Rabu (15/8/2012).

Rencana integrasi moda transportasi ini sebenarnya telah digulirkan oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Anak usaha BUMN ini rencananya akan membangun Jakarta Link Transportation (Monorail Project) untuk mengatasi kemacetan ibukota Jakarta. Jika disetujui, proyek ini bisa selesai dalam 2,5 tahun ke depan dan bisa beroperasi pada 2015.

Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan menjelaskan proyek tersebut merupakan kelanjutan dari proyek monorail yang terbengkalai beberapa tahun lalu. Rencananya, perseroan akan membangun monorail sepanjang 13 km. "Kami menargetkan proyek ini memiliki masa konstruksi 2,5 tahun dengan nilai investasi Rp 3,73 triliun, dengan catatan disetujui oleh Pemda DKI Jakarta," kata Kiswo.

Sebelumnya, Adhi Karya memang sudah bergabung dengan PT Jakarta Monorail untuk membangun proyek monorail. Perseroan memiliki 7,5 persen saham di PT Jakarta Monorail. Namun karena proyeknya mangkrak dan dana investor tidak cair, maka perseroan memilih untuk hengkang di proyek kerjasama itu.

Rencananya, Adhi Karya ingin membangun monorail dengan kapasitas 77.500 orang per arah per hari serta berkapasitas 200 orang per gerbong. Feeder yang akan dibangun seitar 16 stasiun unit mulai dari Tanah Abang, Grand Indonesia, Dukuh Atas, Four Season Kuningan berputar ke SCBD melewati jalan Satrio, Bendungan Hilir, Istora dan Senayan. "Nanti juga bisa disambung lagi dari Senayan ke Palmerah, kan disitu sudah ada tiang pancangnya," jelasnya.

Proyek monorail ini juga akan dikoneksikan dengan proyek Mass Rapid Transportation (MRT) dan Commuter Line di Dukuh Atas. Begitu juga dengan Trans Jakarta. Jadi stasiun di Dukuh Atas ini menjadi sentralnya. "Apalagi nanti rencananya PT Kereta Api juga akan membangun kereta ke bandara. Jadi orang asing bisa dari bandara langsung ke Dukuh Atas, menuju pusat-pusat bisnis seperti di Singapura," jelasnya.

Proyek monorail ini juga akan bekerjasama dengan PT Industri Kereta Api (INKA) dalam hal integrasi sistem, rolling stock dan depo. Selain itu juga bekerjasama dengan PT LEN Industri (Persero) dalam hal signal system dan ticketing. Sementara operasionalnya nanti bisa melalui PT Kereta Api. Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan menilai hal ini merupakan proyek bagus. Sehingga Adhi Karya bisa langsung segera memprosesnya.

"Saya setuju proyek ini, apalagi tiang pancangnya sudah ada, tinggal lanjutkan. Tapi proyek ini harus mendapat izin dari Pemda DKI Jakarta biar cepat," kata Dahlan.

Dengan proyek ini, Dahlan berharap agar dosa-dosa perseroan saat terkena kasus Hambalang bisa ditebus. Yaitu melakukan proyek tepat sasaran dan menguntungkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk 'Manajer Rp 1 Miliar', Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

    Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar", Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

    Whats New
    [POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

    [POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

    Whats New
    Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

    Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

    Spend Smart
    Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

    Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

    Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

    Earn Smart
    Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

    Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

    Whats New
    Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

    Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

    Whats New
    Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

    Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

    Whats New
    Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

    Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

    Work Smart
    AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

    AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

    Whats New
    Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

    Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

    Whats New
    Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

    Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

    Whats New
    Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

    Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

    Whats New
    Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

    Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

    Whats New
    Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

    Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com