Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jero Wacik: Tarif Listrik Naik 4 Persen Itu Wajar

Kompas.com - 17/08/2012, 05:40 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengusulkan agar tarif tenaga listrik (TTL) mulai Januari 2013 akan naik. Menteri Energi, Sumber Daya, dan Mineral (ESDM) Jero Wacik menilai, kenaikan sebesar 4 persen merupakan hal yang wajar.

Jero menjelaskan, pemerintah saat ini terbebani subsidi energi sebesar Rp 300 triliun setiap tahun. Hal itu disebabkan oleh harga minyak mentah yang memang tinggi. "Namun bila ada penyesuaian kenaikan tarif listrik sebesar 4 persen per tiga bulan, itu tidak akan memberatkan. Listrik dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Jika ditambah 4 persen, itu menurut saya masih wajar," kata Jero selepas mengikuti Rapat Nota Keuangan dengan Presiden di Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis (16/8/2012) malam.

Menurut Jero, saat ini subsidi listrik banyak dinikmati masyarakat menengah ke atas. Padahal, seharusnya subsidi ini harus disebar ke seluruh masyarakat Indonesia sehingga subsidi yang besar ini harus dikurangi. Caranya adalah menaikkan harga BBM dan tarif listrik.

Kendati demikian, Jero masih hati-hati khususnya terhadap daya beli masyarakat. "Subsidi jangan tidak tepat sasaran, masa rumah yang 450 watt tetap diberikan subsidi, di atas itu tidak. Yang punya 6.000 watt ke atas itu 0 subsidi," tambahnya.

Pemerintah mengusulkan akan menurunkan beban subsidi listrik. Imbasnya, TTL akan disesuaikan secara otomatis secara kuartalan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan penyesuaian otomatis secara berkala diterapkan oleh banyak negara di dunia, antara lain karena beban bagi konsumen terasa lebih ringan dibanding dengan penyesuaian yang hanya dilakukan setiap satu tahun atau lebih. "Penyesuaian TTL ini tentu harus disertai dengan perbaikan struktur tarif dan perbaikan efisiensi terus-menerus. Rencananya mulai Januari 2013. Subsidi BBM juga harus kita kendalikan," kata Presiden pada rapat Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com