JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah untuk melakukan penyesuaian tarif listrik secara triwulanan pada tahun 2013 dinilai rasional, akan tetapi sulit untuk dilaksanakan. Tarik-menarik kepentingan di DPR RI diperkirakan akan menghambat penyesuaian tarif listrik pada tahun depan.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika, di Jakarta, Jumat (17/8/2012). Tahun depan, fokus partai politik (parpol) sudah ke Pemilu 2014. "Tidak mudah membujuk parpol di DPR RI menyetujui kebijakan yang tidak populis. Itu harus dicermati pemerintah, " ujarnya.
Dalam Nota Keuangan tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tanggal 16 Agustus 2012, pemerintah mengusulkan kepada DPR RI tentang rencana penyesuaian tarif listrik secara otomatis setiap triwulan mulai tahun 2013.Hal itu untuk mengurangi beban subsidi energi, khususnya listrik. Tahun 2013, subsidi listrik direncanakan Rp 80,9 triliun.
Apabila tarif listrik akan dinaikkan mulai tahun depan, maka sebaiknya dilakukan pembahasan dan diputuskan pada tahun ini. Hal itu untuk menghindari tarik-menarik kepentingan partai politik di DPR RI menjelang Pemilu 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.