Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurtubi: Kuota BBM Bersubsidi Sebaiknya Dihapuskan

Kompas.com - 18/08/2012, 17:19 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat energi, Kurtubi berpendapat, sistem kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diatur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebaiknya dihapuskan. Pasalnya, kata dia, kuota tersebut membuat masyarakat terbatasi dalam mengonsumsi BBM. "Saya termasuk yang berpendapat bahwa sebaiknya kebutuhan BBM rakyat tidak boleh dibatasi," sebut Kurtubi ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/8/2012).

Ia menjelaskan, setiap tahun, Pemerintah membatasi konsumsi BBM bersubsidi melalui kuota yang biasanya tertera dalam APBN. Misalnya, dalam APBN-Perubahan 2012, kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 40 juta kiloliter untuk tahun 2012. Namun, Kurtubi menyebutkan, kuota tersebut tidaklah realistis.

Maksudnya, kuota lebih kecil dari kebutuhan nyata masyarakat. Alhasil, kuota BBM bersubsidi pun selalu terlampaui. "Akibatnya seolah-olah subsidi BBM membengkak," lanjutnya.

Oleh sebab itu, Kurtubi menyarankan agar kuota tersebut dihapuskan. Alasannya, Pemerintah tidak boleh membatasi konsumsi BBM bersubsidi demi mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja lebih banyak. Lalu, kata Kurtubi, ketika kuota dihapuskan maka harga BBM pun dinaikkan.

Disebutkan Kurtubi, harga BBM dinaikkan dengan besaran yang telah disebut-sebut sebelumnya yakni Rp 1.500 atau menjadi Rp 6.000 per liter. "Kalau ada kuota, otomatis subsidi membengkak. Dalam konteks itu saya berpendapat lebih baik menaikkan harga daripada (konsumsi) BBM dibatasi, daripada rakyat dipaksa beli pertamax," tandas Kurtubi.

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya dan Mineral Jero Wacik mengatakan, Pemerintah akan segera mengurangi subsidi BBM mulai tahun depan. Imbasnya, pemerintah berpeluang menaikkan harga BBM. "Logikanya memang seperti itu. Tapi, itu masih dipikirkan. Ini bukan keputusan, sebab harus dibicarakan dengan DPR," kata Jero ditemui selepas acara Rapat Nota Keuangan Presiden di Gedung DPR MPR Jakarta, Kamis malam (16/7/2012).

Kendati demikian, Jero sebenarnya juga mengusulkan untuk menaikkan harga BBM, jika anggaran subsidi BBM untuk rakyat diturunkan. "Itu masuk salah satu opsi, tapi bukan salah satu keputusan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk 'Manajer Rp 1 Miliar', Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

    Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar", Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

    Whats New
    [POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

    [POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

    Whats New
    Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

    Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

    Spend Smart
    Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

    Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

    Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

    Earn Smart
    Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

    Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

    Whats New
    Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

    Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

    Whats New
    Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

    Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

    Whats New
    Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

    Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

    Work Smart
    AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

    AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

    Whats New
    Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

    Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

    Whats New
    Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

    Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

    Whats New
    Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

    Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

    Whats New
    Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

    Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

    Whats New
    Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

    Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com