Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benahi Dulu Pengelolaan Listrik Sebelum Naikkan Tarif

Kompas.com - 21/08/2012, 10:11 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) yang diumumkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kurang mendapat sambutan. Sebab, pengelolaan listrik dinilai masih belum memuaskan konsumen.

Pengamat energi Kurtubi berpendapat agar Pemerintah terlebih dahulu membenahi pengelolaan dalam produksi listrik sebelum menaikkan TTL.

"Dibenahi dulu pengelolaan listrik ini sebelum sampai pada kesimpulan menaikkan harga," sebut Kurtubi kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

Kurtubi memahami bahwa penyesuaian TTL dilakukan untuk menurunkan subsidi listrik yang mencapai Rp 80,9 triliun pada RAPBN 2013. Namun, menurut dia, penurunan angka subsidi tersebut tidak harus dengan menaikkan tarif listrik. Sebab, ia berpendapat, subsidi listrik yang membengkak terutama disebabkan terlalu banyaknya penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

Oleh sebab itu, Kurtubi pun menyarankan perlunya pembenahan dalam produksi listrik, yakni dengan mengurangi konsumsi BBM dan menambah penggunaan batu bara dan gas.

"Mestinya PLN itu didorong untuk menggunakan batu bara dan gas yang lebih banyak agar biaya pokok listrik lebih murah," tegas Kurtubi.

Tetapi, lanjut dia, tidak hanya internal PLN yang dibenahi. Secara keseluruhan, Pemerintah juga harus membuat kebijakan agar batu bara banyak dipakai dalam menghasilkan listrik nasional.

"Tidak untuk diekspor secara besar-besaran," tambahnya.

Kurtubi sangat mendukung penggunaan batu bara dan gas lantaran keduanya bisa menghasilkan biaya produksi listrik yang rendah ketimbang BBM. Biaya pokok produksi listrik dengan batu bara Rp 600 per kWh, dengan gas Rp 500 per kWh, dan dengan panas bumi Rp 1.200 per kWh. Sementara dengan BBM Rp 3.500 per kWh.

"Mestinya PLN itu didorong dengan sediakan gas dan batu bara yang cukup. Jadi tanpa menaikkan harga," tandas Kurtubi.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan, Pemerintah berencana melakukan penyesuaian TTL pada tahun 2013 pada pembacaan Nota Keuangan di DPR, Jakarta, Kamis (16/7/2012) lalu. Tarif rencananya akan disesuaikan secara kuartalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk 'Manajer Rp 1 Miliar', Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar", Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Whats New
[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Spend Smart
Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Earn Smart
Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Whats New
Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Whats New
Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Whats New
Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Work Smart
AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

Whats New
Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Whats New
Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Whats New
Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

Whats New
Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

Whats New
Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com