Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Emas Bergerak di Level Atas

Kompas.com - 04/09/2012, 11:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas masih bertahan di level atas karena masih besarnya harapan bahwa stimulus akan digelontorkan dari dua bank sentral dunia, Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa.

Pidato Presiden ECB, Mario Draghi, Senin malam (3/9/2012) memberikan indikasi bahwa ECB bersiap untuk mengintervensi pasar obligasi dengan membeli obligasi pemerintah bertenor tiga tahun untuk menurunkan tingkat imbal hasil (yield) obligasi di negara-negara zona euro yang bermasalah seperti Spanyol dan Italia.

"Memang rencana ini masih belum pada tahap implementasi, namun ekspektasi dari pasar sudah cukup untuk tetap menahan emas di level atas," kata Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, dalam risetnya di Jakarta, Selasa (4/9/2012).

Menurut Ariston, pada perdagangan Selasa ini emas masih berpotensi melaju hingga ke level resisten berikutnya di kisaran 1.698-1.703 dollar AS per troy ounce.

Ia juga mewanti untuk mewaspadai koreksi saat harga telah menyentuh level resisten. Penembusan "support" 1.684 bisa membawa emas melemah ke area sekitar 1.672. "Hari ini data yang perlu diperhatikan adalah data ISM manufacturing dari AS pukul 21.00 WIB. Karena saat ini pasar fokus pada ekspektasi stimulus Fed, maka data yang lebih buruk dari prediksi bisa mendorong kembali penguatan harga emas," urainya.

Kemarin, emas bergerak positif, melanjutkan penguatan akhir pekan lalu menuju level tertinggi lima bulan setelah investor memperkirakan Federal Reserve akan meluncurkan kebijakan pelonggaran moneter baru.

Emas untuk pengiriman Desember menguat 9,60 dollar AS, atau 0,6 persen, menjadi 1.697,20 dollar AS per troy ounce dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Transaksi di lantai perdagangan tutup karena libur Hari Buruh.

Berbicara dalam simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming, Ketua The Fed Ben Bernanke akhir pekan lalu menegaskan bahwa bank sentral AS itu siap untuk memacu pertumbuhan ekonomi dengan menambahkan kebijakan pelonggaran moneter.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Whats New
Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan 'Transfer Pricing'

Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan "Transfer Pricing"

Whats New
OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com