Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat dengan DPR, Menkeu Gebrak Meja

Kompas.com - 10/09/2012, 13:25 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Agus Martowardojo tampak kesal menghadapi rapat kerja dengan Komisi XI DPR tentang jawaban asumsi pokok kebijakan fiskal dan asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2013. Saking kesalnya, Agus sampai menggebrak meja.

Rapat yang dimulai pukul 10.00 WIB ini memang membahas jawaban terkait pertanyaan-pertanyaan asumsi dasar makro dan RAPBN 2013 yang telah diminta sejak pekan lalu. Namun, ada salah satu anggota Komisi XI DPR, Kamaruddin Syam, yang menginginkan ada penambahan indikator-indikator kemakmuran rakyat bisa dimasukkan dalam RAPBN 2013.

Kamaruddin menganggap pertumbuhan ekonomi saat ini tidak identik dengan kemakmuran rakyat karena tidak memasukkan indikator-indikator tersebut. "Kami meminta agar pemerintah memasukkan indikator tersebut sehingga akan mengindikasikan kita berpihak pada kemakmuran rakyat," kata Kamaruddin di Komisi XI DPR Jakarta, Senin (10/9/2012).

Karena dianggap pembahasan asumsi makro malah melenceng, Agus pun kesal. Bahkan, mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini sempat menggebrak meja dengan tangannya sekali.

"Kita fokus dengan masalah ini, kita ingin membahas ini dengan cepat. Pembahasan ini diharapkan bisa cepat sehingga kementerian bisa bekerja. Tapi ini kok seperti ngelantur, kita bicarakan asumsi dasar ekonomi makro, jangan yang lain," kata Agus menanggapi pernyataan Kamaruddin sambil menggebrak meja.

Tidak terima atas ucapan Menkeu, Kamaruddin pun menimpali. "Saya minta omongan ngelantur dicabut, ini seharusnya tidak keluar dari seorang menteri. Pembahasan ini sudah sesuai tema yang ada di undangan, jadi tidak ngelantur," ucap Kamaruddin.

Hingga saat ini, Rapat Dengar Pendapat tentang asumsi makro tetap berlangsung. Hadir pula Gubernur BI Darmin Nasution dan Kepala Bappenas Armida Alisyahbana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com