Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Saing Turun, Investasi Kena Dampak

Kompas.com - 12/09/2012, 02:59 WIB

Jakarta, Kompas - Penurunan peringkat daya saing Indonesia bisa berpengaruh terhadap arus investasi asing. Oleh karena itu, pemerintah harus serius menyikapinya dengan melakukan sejumlah pembenahan, terutama infrastruktur dan birokrasi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Suryo Bambang Sulisto, di Jakarta, Selasa (11/9), mengatakan, penurunan peringkat tersebut jangan dianggap sepele. ”Seharusnya pemerintah prihatin dan berkomitmen untuk melakukan sejumlah pembenahan,” katanya.

Dia mengatakan, pembenahan seharusnya dilakukan dengan fokus pada rencana induk atau MP3EI. Jika rencana induk tersebut bisa direalisasikan, dengan sendirinya daya saing Indonesia terkoreksi menjadi lebih baik. ”Daya saing harus diperhatikan jika pemerintah ingin serius menjaga kepercayaan dunia agar mau berinvestasi ke Indonesia. Peringkat daya saing sangat penting karena akan berdampak pada penilaian investor dalam melihat Indonesia,” paparnya.

Secara terpisah, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa pemeringkatan daya saing, yang dilakukan oleh sejumlah lembaga, tidak perlu ditanggapi serius. Hasil pemeringkatan tersebut hanya sebagai tambahan informasi, jadi tidak perlu dipakai sebagai acuan utama.

”Itu hanya tambahan informasi. Sebaiknya kita fokus ke dalam. Jangan juga terlalu percaya pada hasil rating seperti itu. Ingat dulu saat grup Lehman Brothers bangkrut setelah statusnya sedang bagus, yakni AAA. Sama halnya dengan krisis di negara Eropa saat ini, sesuai dengan peringkat, hasil mereka rata-rata bagus,” ucapnya.

Berdasarkan data dari Forum Ekonomi Dunia (WEF), posisi daya saing ekonomi Indonesia turun empat peringkat dari posisi ke-46 tahun lalu jadi posisi ke-50 tahun ini. Posisi itu menyebabkan Indonesia berada di peringkat paling bawah di antara negara-negara sekawasan. Contohnya, Malaysia masih bertengger di posisi ke-25, Brunei di posisi ke-28, China di posisi ke-29, dan Thailand di posisi ke-38.

Negara-negara yang masuk peringkat empat besar daya saing ekonomi terbaik adalah Swiss, Singapura, Finlandia, dan Swedia. Amerika Serikat, yang semula di posisi ke-5, kini bergeser ke posisi ke-7. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com