Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabanan, Lumbung Padi di Bali

Kompas.com - 17/09/2012, 03:02 WIB

Derap pembangunan fisik terkait pariwisata dan pesatnya pertumbuhan penduduk lokal Pulau Bali memaksa lahan persawahan beralih fungsi. Namun, Kabupaten Tabanan berupaya tetap konsisten mempertahankan diri sebagai lumbung padi bagi ”Pulau Dewata”.

Daerah ini bertahan dengan lahan sawah yang ada. Pemerintah dan masyarakat terus membangun kepercayaan diri bahwa pertanian bisa diandalkan untuk menopang kehidupan.

Untuk program tahun 2013, Tabanan tengah menyusun rencana peraturan daerah yang memuat zona lahan abadi untuk tanaman padi. Lahan abadi ini dinilai menjadi solusi mencegah tergerusnya alih fungsi.

Selain itu, pengakuan Jatiluwih sebagai bagian dari budaya subak—yang diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO tahun 2012 ini—benar-benar membangkitkan kepercayaan diri masyarakat petani.

Luas lahan sawah pun diupayakan tetap bertahan dengan jumlah hamparan 22.400 hektar. Hal ini terbukti selama lima tahun terakhir luasannya mampu bertahan di angka kisaran tersebut. Produksi padi juga terbukti meningkatkan surplus beras dari 38.936 ton pada 2007 menjadi 45.651 ton tahun 2011.

Namun, petani Tabanan mengaku kesulitan mendapatkan bibit padi. Tentu saja, mereka berharap mendapatkan bibit padi yang bervarietas bagus dan aman dari serangan hama tanaman.

Ketua Kelompok Subhantara Kecamatan Marga I Wayan Sukanada mengakui, pengakuan dunia semakin menambah kebanggaannya menjadi petani Tabanan.

”Bagaimanapun ini patut disyukuri dan kami bangga menjadi petani. Kami berupaya agar generasi muda pun tak meninggalkan pertanian,” katanya, awal September, di Tabanan.

Ia mengaku bertahan bersama sekitar 20 petani anggota kelompoknya yang memiliki total lahan sekitar 3.000 hektar sawah. Hanya saja, mau tidak mau kendala cuaca tak dapat dimungkiri. Demikian pula hama.

Akan tetapi, Sukanada bersama anggotanya terus berupaya mencari bibit padi yang unggul. Pendapatan Sukanada untuk pengadaan bibit dari 1 hektar mencapai sekitar Rp 32 juta. Bagi dia, pendapatannya ini lumayan untuk menghidupi keluarganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com